Wapres Maruf Resmi Buka Ajang Indonesia SDGs Corporate Summit 2022
Wakil Presiden Maruf Amin secara resmi membuka penyelenggaraan Indonesian SGDs Corporate Summit 2022 (ISCOS).
IDXChannel - Wakil Presiden Maruf Amin secara resmi membuka penyelenggaraan Indonesian SGDs Corporate Summit 2022 (ISCOS) yang tidak terlepas dari rangkaian penyelenggaraan Presidensi G20.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmannirrahiim, Indonesian SDGs Corporate Summit Tahun 2022 saya nyatakan secara resmi dibuka. Mari bergerak bersama demi Indonesia baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," ujar Wapres dalam sambutannya, Selasa (6/9/2022).
Menurut Wapres Presidensi G20 Indonesia 2022 mengajak seluruh dunia untuk saling mendukung agar pulih bersama dan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Menyelaraskan spirit tersebut, maka tema yang diangkat ISCOS 2022 untuk menggambarkan pentingnya kontribusi dan kolaborasi berbagai pihak dalam pencapaian pilar-pilar SDGs yang tak terpisahkan satu sama lain.
"Para pemangku kepentingan baik dari Pemerintah, dunia usaha, lembaga profesional, akademisi dan peneliti, maupun masyarakat harus berkolaborasi untuk target SDGs di Indonesia," sambung Wapres.
Melalui penyelenggaraan ISCOS 2022 tersebut, Wapres berharap bisa memberikan berbagi pengetahuan, pengalaman, praktik baik, kemitraan, dan inovasi untuk mewujudkan target SDGs yang integratif dan inklusif untuk para peserta.
Selanjutnya diharapkan kegiatan ISCOS ini bisa menjadi sarana edukasi dan sosialisasi, semua pihak aktif menyuarakan dan melakukan upaya pencapaian target SDGs Indonesia.
"Selain itu pendekatan yang dilakukan korporasi dalam CSR untuk mencapai SDGs agar dipastikan holistik dan mengacu pada standar global. Kegiatan CSR agar mendorong upaya pembangunan ekonomi yang inklusif dan ramah lingkungan, serta praktik energi terbarukan di komunitas atau masyarakat perdesaan," lajur Wapres.
Maruf Amin menambahkan melalui penyelenggaraan ISCOS 2022 ini juga diharapkan mampu menghadirkan gagasan dan terobosan untuk mengatasi kebutuhan akan dukungan finansial dan adanya celah pembiayaan SDGs yang cukup besar.
"Diperlukan inovasi kreatif semua pihak atas instrumen pendanaan, kolaborasi dalam investasi, dan mobilisasi dana dari APBN, sektor swasta, filantropi, dan masyarakat," pungkasnya.
(IND)