Wapres Sebut Siswa SMK Paling Terdampak Covid-19, Kok Bisa?
Wapres sebut anak tidak dapat menyerap mata pelajaran dengan baik sehingga dikhawatirkan kemampuan intelektualnya menurun.
IDXChannel - Pemerintah telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta. Kebijakan ini dilakukan guna mengurangi adanya dampak akibat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19.
Dampak yang dimaksudkan tersebut adalah berkurangnya konsentrasi selama proses PJJ dilakukan. Hal ini dikatakan oleh Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin bahwa, anak tidak dapat menyerap mata pelajaran dengan baik sehingga dikhawatirkan kemampuan intelektualnya menurun. Disamping itu, hubungan siswa dan guru menjadi asing karena tidak pernah bertatap muka terutama bagi siswa di tingkat awal. Termasuk juga banyaknya anak putus sekolah dan sebagainya.
Hal ini disampaikan Maruf saat melakukan peninjauan pelaksanaan PTM di sejumlah sekolah di Jakarta. Pada kesempatan itu juga Maruf mengatakan bahwa pendidikan vokasi merupakan yang paling terdampak adanya pandemi Covid-19.
"Pendidikan vokasi paling terdampak pandemi Covid-19, karena peserta didik di SMK tidak dapat mengikuti praktik kerja atau magang di perusahaan secara optimal,” ujarnya Rabu (8/9/2021).
Padahal di sisi lain praktik kerja merupakan hal yang paling penting bagi peserta didik vokasi.
“Padahal praktik kerja/magang merupakan faktor yang paling penting bagi pendidikan vokasi dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang terampil dan ahli di bidangnya," tuturnya.
Pada kesempatan itu dia juga berpesan agar dalam melaksanakan PTM terbatas sekolah tetap berhati-hati dan waspada.
“Tetap berhati-hati dan waspada dengan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan agar PTM terbatas ini dapat berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan klaster penyebaran Covid-19," pungkasnya. (NDA)