Warga Miskin di Jatim Turun 0,81 Persen: Khofifah: Ikhtiar Kita Berhasil
BPS mencatat sepanjang Maret hingga September 2021, penurunan angka kemiskinan di Jatim mencapai 313.130.
IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat, sepanjang Maret hingga September 2021, penurunan angka kemiskinan di Jatim mencapai 313.130. Penurunan itu berhasil mengoreksi angka kemiskinan Jatim dari 4,57 juta jiwa (11,40 persen) menjadi 4,25 juta jiwa (10,59 persen) atau turun 0,81 persen.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, berbagai upaya yang telah dilakukan untuk percepatan pengentasan kemiskinan. Hal ini dilakukan berseiring dengan berbagai program bantuan (bansos) dari pemerintah pusat, kerja keras dari bupati/wali kota serta sinergitas dari berbagai instansi vertikal, lembaga keuangan dan dunia usaha.
"Di antara sinergi yang kami lakukan adalah dengan terjun langsung ke masyarakat bersama Forkopimda dan berbagai instansi vertikal di Jatim. Kami biasa terjun langsung ke daerah, dengan gowes pemulihan ekonomi misalnya. Pemprov bersama Forkopimda, Bank Indonesia, OJK, BPN, Himbara, Bank Jatim dan instansi vertikal lainnya saling memberi penguatan,” kata Khofifah, Rabu (19/1/2022).
Dalam gowes pemulihan ekonomi tersebut, berbagai bantuan seperti Jatim Puspa, Desa Berdaya, Bantuan Lansung Tunai, Sertifikat Gratis (PTSL), Elektrifikasi, Santunan Kematian Covid, BPJS Ketenagakerjaan, paket sembako dan berbagai program Pemprov telah disalurkan.
"Alhamdulillah semua berdampak positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi, terbukti kemiskinan Jawa Timur penurunannya terbanyak se Indonesia," kata Gubernur Khofifah.
Program intervensi lainnya melalui program Jatim Puspa (Pemberdayaan Usaha Perempuan). Dalam program ini, Pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp15,60 miliar untuk stimulan modal usaha produktif senilai Rp2,5 juta per keluarga penerima manfaat (KPM). Program tersebut menjangkau 5.294 KPM di 175 Desa pada 30 kabupaten/ kota se Jatim.
Sedangkan untuk Desa Berdaya diberikan sebagai reward kepada desa yang telah mampu meningkatkan kapasitasnya menjadi Desa Mandiri. Masing-masing Desa Mandiri mendapatkan reward sebesar Rp100 juta untuk 151 Desa Mandiri di 24 kabupaten dan Kota Batu.
“Program-program pemulihan ekonomi yang sudah berjalan ini sesungguhnya membuktikan bahwa ikhtiar kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sudah on the track dan selaras dengan penurunan angka kemiskinan,” pungkas Khofifah.
(NDA)