Waskita Karya (WSKT) Pastikan Jalan Tol IKN Segmen 5A Siap Digunakan pada Agustus 2024
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melaporkan saat ini pembangunan jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) segmen 5A progresnya tembus 83,57%.
IDXChannel - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melaporkan saat ini pembangunan jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) segmen 5A progresnya tembus 83,57%. Targetnya, proyek tersebut akan rampung dan siap digunakan pada 17 Agustus 2024.
SVP Corporate Secretary Perseroan WSKT Ermy Puspa Yunita mengatakan, saat ini progres pekerjaan proyek Jalan Tol Segmen 5A mengalami deviasi percepatan dari rencana sebelumnya.
"Perseroan berkomitmen untuk menyelesaikan salah satu bagian pembangunan infrastruktur konektivitas yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan dapat digunakan untuk mobilitas penyelenggaraan HUT ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024," ujar Ermy dalam keterangan resminya, Jumat (31/5/2024).
Ermy menjelaskan, kehadiran jalan ini akan memangkas waktu tempuh perjalanan IKN terutama dari Bandara Balikpapan ke IKN menjadi 45 menit saja.
Dalam pembangunannya, tim proyek Jalan Tol IKN Segmen 5A melakukan pengembangan inovasi dari sisi QHSE, teknik maupun digitalisasi yang bertujuan membuat pekerjaan menjadi lebih efektif, efisien, dan tentunya tepat mutu.
Pertama, tim proyek melakukan inovasi dengan mengembangkan Sistem Penakar Hujan Otomatis yang mudah dibaca dan diakses via internet.
"Manfaatnya untuk mengukur curah hujan dengan mempertimbangkan faktor-faktor keselamatan saat melakukan pekerjaan lapangan yang dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan," jelasnya.
Selain itu, tim proyek melakukan optimalisasi pengambilan data fotogrametri dengan drone PPK (Post Processing Kinematic) DJI Mavic 3E. PPK adalah salah satu metode pengamatan dalam GNSS (Global Navigation Satellite System)/base station dimana titik dan alatnya bergerak sesuai dengan area pengukuran.
PPK memiliki keunggulan karena tidak memerlukan koneksi radio real-time ke pesawat dari base station sehingga penyimpanan data lebih cepat dan mudah.
Inovasi lainnya, tim proyek melakukan konsep intelligent compaction untuk proses pemadatan dasar tanah. Manfaat metode IC antara lain memperoleh data di seluruh luas area yang dipadatkan sesuai dengan model yang telah direncanakan melalui BIM sehingga waktu pekerjaan menjadi lebih optimal.
BIM membuat proses pekerjaan pada proyek menjadi lebih mudah mulai dari pembuatan gambar kerja, review desain, mapping progress, sequence pekerjaan, quantity take off dan cost estimate, hingga koordinasi dengan pihak yang terlibat pada proses pembangunan proyek baik itu pemberi tugas, kontraktor, maupun konsultan.
"Selain itu, dengan adanya sistem data berbasis cloud maka seluruh proses kegiatan proyek dapat terekam dan tersimpan dengan baik juga dapat diakses secara realtime kapanpun dan di manapun," pungkasnya.
(YNA)