ECONOMICS

Waskita Karya (WSKT) Targetkan Suspensi Saham Dibuka Usai Restrukturisasi Rampung

Iqbal Dwi Purnama 08/09/2024 16:03 WIB

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berupaya keluar dari suspensi di tengah penyehatan keuangan perusahaan. 

Waskita Karya (WSKT) Targetkan Suspensi Saham Dibuka Usai Restrukturisasi Rampung. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berupaya keluar dari suspensi di tengah penyehatan keuangan perusahaan. Seperti diketahui, Waskita disuspensi Bursa Efek Indonesia sejak 8 Mei 2023 lantaran gagal membayar utang obligasi jatuh tempo.

Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menargetkan suspensi saham dibuka setelah perseroan menyelesaikan proses restrukturisasi, baik kepada perbankan, vendor, maupun pemegang obligasi yang akan diselesaikan secara bertahap menyesuaikan dengan modal kerja yang dimiliki perseroan.

"Tentu next stepnya akan ke sana (lepas suspensi). Kalau suspend itu kan berarti harus clear terkait restrukturisasinya. Artinya dengan Master Restructuring Agreement (MRA) bisa menjadi sinyal positif ke saham kita," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Hanugroho menjelaskan saat ini bank swasta maupun BUMN telah menyetujui untuk perpanjangan tenor utang waskita senilai Rp26,3 triliun dari sebelumnya jatuh tempo 1 tahun menjadi 10 tahun dan penurunan suku bunga dari 5 persen menjadi 3,5 persen.

Selain restrukturisasi kepada perbankan, Nugroho menjelaskan saat ini perseroan juga tengah merampungkan proses restrukturisasi kepada para pemegang obligasi atau surat utang senilai Rp1,3 triliun.

"Dari 4 seri obligasi yang kita sedang kita selesaikan, tinggal satu yang belum kita selesaikan, nilainya sekitar Rp1,3 triliun," kata dia.

Langkah selanjutnya, perseroan juga akan memprioritaskan untuk membayarkan kewajiban pembayaran kepada para vendor serta tanggungan pajak perusahaan. Namun, akan dilakukan secara paralel setelah proses restrukturisasi terhadap perbankan dan obligor rampung.

Sebab menurutnya, untuk penyelesaian dengan para sub kontraktor atau vendor, maupun urusan tanggungan pajak akan menyesuaikan dengan modal kerja perseroan. 

Ke depan, perseroan akan fokus pada divestasi untuk menurunkan kewajiban. Misalnya ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang akan dilepas perseroan dalam waktu dekat.

"Tentu (penyelesaian kewajiban kepada vendor) harus menyesuaikan dengan modal kerja," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

SHARE