ECONOMICS

Waspada! Dampak Kerugian Wabah PMK Bisa Mengancam Ekspor Indonesia

Iqbal Dwi Purnama 16/08/2022 01:37 WIB

Menurutnya, penyelesaian penananganan wabah PMK yang berlarut-larut bakal memengaruhi kinerja ekspor Indonesia.

Waspada! Dampak Kerugian Wabah PMK Bisa Mengancam Ekspor Indonesia (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Keberadaan virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang masih ada mengalami tren kenaikan. 

"Update krisis center, pada hari ini masih tercatat 19 provinsi kasus aktif, kemudian ada 5 sale case, kemarin sudah turun 4 sekarang naik lagi," ujar Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan, Bambang dalam sambutannya pada apel bersama jajaran Kementan secara virtual, Senin (15/8/2022).

Pada kesempatannya Bambang kembali mengingatkan kepada para jajaran Kementan yang berada di daerah masing-masing untuk memperketat lalulintas hewan ternak yang rentan tertular wabah PMK.

"Untuk ini saya berpesan kepada teman-teman terkait dengan tim gugus tugas, untuk benar benar menyikapi dengan baik, di daerah optimalkan tim gugus tugas, karena ini sangat membantu kerja Kementerian," lanjutnya.

Menurutnya, penyelesaian penananganan wabah PMK yang berlarut-larut bakal memengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Bahkan bukan hanya untuk produk pangan, beberapa negara pun mempertanyakan produk yang dihasilkan dari daerah terwabah PMK atau tidak.

"Saya ingatkan dampak PMK ini bukan hanya pada kerugian peternak sapi, kambing, dan lainnya, tetapi dampaknya bakal meluas terhadap produk ekspor kita, bahkan untuk produk non pangan pun, pasar dunia sudah mempertanyakan seberapa jauh produk itu dihasilkan dari wilayah yang terserang PMK," lanjutnya.

Kementan mengimbau kepada pemerintah daerah maupun tim satgas untuk benar-benar serius dalam memperketat lalulintas hewan ternak, agar penanganan wabah PMK bisa cepat teratasi. Sebab menurut Bambang memengaruhi kinerja ekspor.

"Secara khusus pada teman karantina, kita konsisten menjaga lalulintas hewan ternak yang rentan PMK, jaga ketat daerah yang hijau," kata Bambang.

"Daerah hijau yang pernah terinfeksi, bersama satgas dan pemda, amati dengan baik, laporkan langsung agar bisa di eksekusi, dilakukan penanganan sehingga tidak memungkinkan Penularann ke daerah lain," pungkasnya.

(SAN)

SHARE