Waspada! Varian Covid-19 Delta Plus Mudah Bermutasi
Epidemolog UI Tri Yunis Miko mengatakan, kasus Covid-19 saat ini diduga mudah sekali bermutasi atau dimodifikasi oleh manusia.
IDXChannel - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan, meski kasus positif Covid-19 turun namun masyarakat tetap harus waspada adanya mutasi varian Delta Plus.
Epidemolog UI Tri Yunis Miko mengatakan, kasus Covid-19 saat ini diduga mudah sekali bermutasi atau dimodifikasi oleh manusia.
Hal itu juga didorong karena masih ada perang dingin antara WHO dan China tentang bagaimana mutasi ini terjadi.
"Sekarang masih ada perang dingin antara WHO dan China karena WHO menduga ada modifikasi buatan, jadi China tidak memberikan alasan ada virus dari hewan. Di Indonesia sendiri ada mutasi di Indonesia, nah di Inggris ada mutasi varian delta kemudian bermutasi pada gen yang sama tapi pada bagian asam amino yang berbeda kemudian disebut sub varian delta begitu AY4.2," katanya dalam Market Review IDX di Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Menurut Tri, semua varian Covid-29 baik Alpha maupun Delta pasti mudah bermutasi terlebih di Indonesia, maka kita tinggal awasi mutasinya. Mutasi ini juga diawasi oleh dunia atau WHO, semua negara akan melaporkan ke WHO jadi masyarakat diimbau jangan takut.
Lebih lanjut Tri mengatakan, perbedaan dari berbagai varian virus bisa dilihat dengan gen mutasi. Varian delta ada dua gen yang bermutasi, satu gen yang berhubungan pada penularan, yang kedua adalah gen yang berhubungan pada mutasi.
"Kalo dari gen-gen tersebut asam aminonya yang berubah itu namanya sub-varian, masih tetap dari dua gen, yang berubah ada tambahan atau yang lain," katanya.
Tentu ada faktor yang membuat mutasi lebih cepat beredar, pertama adalah bahwa materi RNA atau genetik dari suatu individu tidak stabil. Kedua ada faktor lingkungan yang menyebabkan mutasi oleh perubahan genetik ini yang terdiri asam amino, bisa berubah karena suhu, zat kimia atau obat maka harusnya pemberian obat-obat diluar virus Covid-19.
"Harus hati-hati karena bisa menyebabkan mutasi. Selain obat, zat kimia yang ada sehari-hari kemudian masuk ke tubuh manusia dan ter eksposur," kata Tri.
Kalau dilihat dari mutasi, kecil pencegahan yang bisa dilakukan. Faktor lingkungan diluar tubuh manusia yang tidak bisa dicegah.
"Tapi lingkungan di dalam manusia bisa dengan membatasi obat yang bisa terkontaminasi dengan zat kimia. Virus Covid-19 ini sama gampang bermutasinya dengan virus influenza. Virus influenza dalam setahun bisa bermutasi banyak pada tipe berbeda dan sub-variannya banyak," pungkas Tri.
(SANDY)