WEF Davos 2023, Hungaria Sebut Tiga Hal yang Jadi Tantangan Global Hari Ini
kondisi geopolitik yang semakin memanas memicu dampak buruk di bidang sosial, ekonomi hingga keseimbangan pasokan energi bagi berbagai wilayah di dunia.
IDXChannel -Sejumlah permasalahan dunia dibahas oleh para pemikir, pemimpin negara dan sejumlah tokoh dunia yang berkumpul dalam gelaran World Economic Forum (WF) 2023, di Davos, pekan ini.
Salah satunya terkait kondisi geopolitik yang semakin memanas, sehingga memicu dampak buruk di bidang sosial, ekonomi hingga keseimbangan pasokan energi bagi berbagai wilayah di dunia.
"Setidaknya ada tiga kasus yang harus ditangani untuk dapat membuat perubahan radikal di level global," ujar Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, Péter Szijjártó, dalam sesi diskui yang mengangkat tema De-Globalization or Re-Globalization?, sebagai bagian dari rangkaian acara WEF 2023, di Davos, Selasa (17/1/2023).
Dari ketiga permasalahan tersebut, menurut Szijjártó, yang pertama adalah hilangnya rasa saling menghormati antar negara dalam berinteraksi secara politik internasional.
Masalah ini yang menurut Szijjártó menjadi cikal-bakal meletusnya perang Rusia-Ukraina, yaitu tidak adanya saling hormat antara kedua pihak, yang notabene merupakan negara tetangga yang wilayahnya berbatasan secara langsung.
"Sayangnya, pada periode terakhir ini, kita sama sekali tidak saling menghormati, dan sibuk dengan alam pikirnya masing-masing tanpa mempertimbangkan (pihak lain)," tutur Szijjártó.
Sedangkan permasalahan kedua, Szijjártó menjelaskan, banyak pihak yang tidak memahami bahwa pendekatan ideologis maupun politik satu negara tidak dapat diterapkan semata-mata tanpa mengindahkan realistik fisik yang ada.
"Sedangkan (persoalan) ketiga, kita harus tanyakan kembali, masihkah ada saluran komunikasi yang tetap terbuka, terutama di antara mereka yang enggan berbicara satu sama lain?" keluh Szijjártó.
Kondisi ini menjadi paradoks, mengingat di tengah semakin massifnya media sosial sebagai sarana berkomunikasi baru yang lebih memudahkan di masyarakat, faktanya komunikasi antar pihak atau antar negara dewasa ini justru semakin tersumbat.
"Apakah masih ada yang mau saling berbicara? Faktanya tidak ada. Saluran komunikasi (antar negara) itu justru terhambat, di tengah makin banyaknya sarana komunikasi saat ini. ini masalah utama kita hari ini," tegas Szijjártó. (TSA)