ECONOMICS

WHO Minta Negara Dunia Tak Panik Terkait Varian Baru Covid-19 di Afrika Selatan

Hasyim Ashari 27/11/2021 09:40 WIB

WHO memperingatkan negara-negara di seluruh dunia agar tidak terburu-buru memberlakukan pembatasan perjalanan terkait dengan varian baru B.1.1.529 dari Covid-19

WHO Minta Negara Dunia Tak Panik Terkait Varian Baru Covid-19 di Afrika Selatan

IDXChannel - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan negara-negara di seluruh dunia agar tidak terburu-buru memberlakukan pembatasan perjalanan terkait dengan varian baru B.1.1.529 dari Covid-19. Hal tersebut dikarenakan masih dalam tahap proses penyelidikan berbasis resiko dan ilmiah.

"WHO merekomendasikan agar negara-negara terus menerapkan pendekatan berbasis risiko dan ilmiah ketika menerapkan langkah-langkah perjalanan. Pada titik ini, penerapan langkah-langkah perjalanan sedang diperingatkan," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier seperti dikutip Channel News Asia (CNA), Jumat (26/11/2021).

WHO telah mengadakan pertemuan dengan para ahli  untuk mengevaluasi apakah itu  temuan varian baru Covid-19 termasuk varian sangat menular atau tidak.  Setelah diteliti lebih lanjut, nantinya WHO akan berbagi panduan lebih lanjut bagi pemerintah tentang tindakan yang dapat mereka ambil.

Proses penelitian akan memakan waktu selama beberapa minggu untuk memahami dampak varian, dan peneliti bekerja untuk menentukan bagaimana menular dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi terapi dan vaksin.

Negara-negara Eropa dan Asia telah memperketat pembatasan setelah varian virus corona yang baru muncul dan mungkin kebal vaksin terdeteksi di Afrika Selatan. Seperti diantaranya adalah Inggris dan India yang mengumumkan kontrol perbatasan yang lebih ketat.

Seorang ahli epidemiologi dan pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria van Kerkhove mengatakan pihaknya sedang mengadakan pertemuan dengan PBB bersama para peneliti Afrika Selatan serta pakar evolusi lainnya untuk meneliti lebih lanjut.

"WHO sedang mengadakan pertemuan untuk lebih memahami garis waktu studi yang sedang berlangsung dan untuk menentukan apakah varian ini harus ditetapkan sebagai varian berbahaya atau varian menular," katanya.

“Hampir 100 urutan varian telah dilaporkan, dan analisis awal menunjukkan mereka memiliki "sejumlah besar mutasi" yang memerlukan studi lebih lanjut,” pungkasnya. (NDA)

SHARE