IDXChannel - Regulator obat Afrika Selatan (Afsel) telah menolak vaksin corona buatan Rusia, Sputnik V. Hal tersebut beralasan karena adanya beberapa masalah keamanan yang tidak dapat dijawab oleh pabrikan.
Otoritas Pengatur Produk Kesehatan Afrika Selatan (SAHPRA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa permintaan Sputnik V untuk disahkan "tidak dapat disetujui saat ini," mengacu pada vaksin HIV yang gagal di masa lalu yang menggunakan teknologi serupa. Tetapi, regulator menambahkan bahwa proses peninjauan terus berlanjut dan masih terbuka untuk menerima data keselamatan lebih lanjut dari pabrikan Rusia.
Seperti dilaporkan Africanews, Kamis (21/10/2021), sebuah studi tahap akhir yang diterbitkan dalam jurnal Lancet tahun lalu di lebih dari 20.000 peserta menemukan bahwa Sputnik V aman dan sekitar 91% efektif dalam mencegah orang menjadi sakit parah dengan COVID-19.
Sputnik V menggunakan dua jenis virus tidak berbahaya, yang dikenal sebagai adenovirus untuk membawa protein lonjakan ke dalam tubuh, yang kemudian memperkuat sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi terhadap COVID-19.
“Kekhawatiran telah dikemukakan tentang keamanan Adenovirus Tipe 5, yang digunakan dalam salah satu dosis Sputnik V. Dosis lainnya mengandung Adenovirus Tipe 26, yang juga digunakan oleh Johnson & Johnson,” sebut pernyataan SAHPRA.