Wujudkan Transisi Energi, PLN Cari Pendanaan Rp2.419 Triliun
Untuk mewujudkan transisi energi di Tanah Air diperkirakan tembus USD150 miliar atau setara Rp2.149 triliun.
IDXChannel - Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero), Evy Haryadi menjelaskan saat ini kebutuhan untuk mewujudkan transisi energi di Tanah Air diperkirakan tembus USD150 miliar atau setara Rp2.149 triliun. Maka dari itu pihaknya bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendukung penyelenggaraan acara Konferensi dan Pameran industri ketenagalistrikan bertajuk, Electricity CONNECT 2024 yang akan diselenggarakan oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) pada tanggal 20 - 22 November 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
Kegiatan tersebut diharapkan mampu mendukung dalam mencari pembiayaan untuk mewujudkan transisi energi terbarukan di Indonesia.
"Tantangan mewujudkan net zero emission, ada beberapa aspek, pertama tentu masalah financing tadi yang cukup besar yaitu USD150 miliar," kata Evy usai acara Peluncuran (Launching) ELECTRICITY Connect 2024, Rabu (17/7/2024).
Evy yang juga sekaligus Ketua MKI menjelaskan Electricity CONNECT 2024 akan menjadi ajang diskusi dalam rangka mempersiapkan sektor ketenagalistrikan untuk menyambut dan beradaptasi dengan transisi energi global.
Electricity CONNECT akan menyediakan platform untuk networking, saling tukar menukar pengetahuan, pengalaman dan kesempatan. Lebih dari 60 pembicara dari dalam dan luar negeri telah dijadwalkan untuk hadir pada Electricity CONNECT 2024.
"Event ini akan menjadi forum yang luar biasa bagi komunitas ketenagalistrikan internasional untuk berinteraksi satu sama lain," kata Evy Haryadi.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Panitia Pelaksana Electricity CONNECT 2024 Bakti S. Luddin menambahkan acara ini akan diisi oleh pemaparan dari para ahli bidang ketenagalistrikan, para industriawan, pelaku usaha ketenagalistrikan para penentu kebijakan di bidang energi dan ketenagalistrikan dan sebagainya.
Pameran akan mencakup seluruh bentuk pembangkit tenaga listrik, mulai dari pembangkit listrik konvensional hingga energi terbarukan (renewable energy) mencakup hydro, geothermal, wind, solar, tidal energy serta alternatif energi rendah karbon lainnya dan teknologi terkait smart energy, seperti; Smart Grid, Distributed Power Generation, VRE (Variable Renewable Energy), Power Digitalization & Energy Storage System, dan sebagainya.
"Jadi untuk mendukung program kedepan ini, aara ini kami mengundang semua stakeholder yang berminat untuk mendukung USD150 miliar dolar. Silahkan hadir, silahkan berkolaborasi, dan mendukung acara ini," kata Bakti.
"Kami mengundang seluruh perusahaan yang ingin berpartisipasi untuk membantu mendukung acara ini supaya bisa menghasilkan program yang direncanakan," katanya.
(SLF)