Yogyakarta Alami 53 Kali Gempa Susulan, BMKG: Kekuatan Semakin Melemah
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga pagi ini sebanyak 53 kali gempa susulan pasca gempa utama dengan kekuatan magnitudo (M) 6,4.
IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga pagi ini sebanyak 53 kali gempa susulan pasca gempa utama dengan kekuatan magnitudo (M) 6,4 yang berpusat di Bantul Yogyakarta.
“Update 2 Juli 2023 pukul 07.00 WIB, jumlah gempa susulan 53 dengan magnitudo terbesar M4,2 terkecil M2,7,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Minggu (2/7/2023).
Sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati memastikan gempa yang berpusat di Bantul ini telah melemah.
“Dengan kekuatan sudah makin melemah dan tidak dirasakan,” katanya.
Sementara itu, pemicu gempa bumi magnitudo 6,0 di Bantul ini karena adanya tumbukan lempeng samudra indo-australia atau samudra hindia di bawah lempeng eurasia atau di bawah Pulau Jawa.
Gempa bakal terus terjadi karena lempeng masih aktif.
“Nah itu maka ada energi yang terlepas akibat tumbukan tadi dipicu oleh adanya bagian yang patah dari proses tumbukan tadi,” kata Dwikorita.
Dwikorita mengatakan karena batuannya yang cukup terjal maka gempa-gempa susulan ini relatif jumlahnya. Saat ini, gempa susulan sudah tidak banyak, semakin jarang dan kekuatannya semakin melemah.
Tren gempa susulan, kata Dwikorita, pasca gempa utama M6,4 Jumat lalu terus mengalami penurunan dan semakin jarang.
Di mana selang waktunya semakin jarang dan kekuatannya semakin melemah sampai terendah M2,7.
Gempa itu tidak dirasakan oleh manusia, hanya dirasakan oleh alat saja.
“Sehingga semakin stabil lah bahasa mudahnya,” tandasnya.
(SLF)