Yuk Intip Fakta yang Menyebabkan Harga BBM di Indonesia Mahal, Simak Rinciannya
Beberapa fakta yang menyebabkan harga BBM di Indonesia mahal ini bisa menjelaskan pertanyaan Anda.
IDXChannel - Beberapa fakta yang menyebabkan harga BBM di Indonesia mahal ini bisa menjelaskan pertanyaan Anda.
Seperti diketahui ada beberapa fakta yang menyebabkan harga BBM di Indonesia mahal dibandingkan negara lain.
Lalu apa saja fakta yang menyebabkan harga BBM di Indonesia Mahal? Simak penjelasan yang berhasil kami himpun dari berbagai sumber.
Faktor BBM Mahal
Sedikitnya ada beberapa faktor yang menyebabkan BBM mahal.
Salah satunya kenaikan harga minyak dunia.
Sekalipun beberapa kali harga minyak dunia alami penurunan.
Namun nyatanya, BBM di Indonesia tetap mahal.
Ini bisa dibandingkan dengan Malaysia, yang mensubsidi RON 95, BBM termurah yang dijual di Malaysia ini memiliki kualitas di atas Pertamax yang dijual Pertamina di Indonesia dengan spesifikasi RON 92.
Sementara Pertalite Pertamina memiliki kandungan lebih rendah lagi, yakni RON 90.
Yuk Intip Fakta yang Menyebabkan Harga BBM di Indonesia Mahal, Simak Rinciannya. (Foto : MNC Media)
Sementara untuk BBM diesel di Malaysia dipatok pemerintah seharga RM2,15 atau sekitar Rp7.330.
Untuk BBM dengan oktan lebih tinggi lagi, yakni untuk bensin dengan RON 97 di Malaysia saat ini dijual RM3,83 atau setara dengan Rp13.075 per liter.
Sangat berbanding jauh dengan Indonesia, melihat harga pertamax yang kini mencapai Rp12.500 setelah disubsidi pemerintah Rp3.500.
Tentunya ini ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga BBM di Indonesia. Apa saja itu, simak faktanya.
1. Subsidi pemerintah
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, meskipun ada kenaikan pada BBM jenis Pertamax, namun pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi BBM jenis Pertalite.
"Pemerintah sudah memutuskan ya Pertalite dijadikan subsidi, Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik, mohon maaf ya," kata Erick beberapa waktu lalu.
Senada Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, realisasi subsidi BBM, elpiji dan listrik akan lebih besar di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021.
Hal ini karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat yang mendorong naiknya volume BBM dan elpiji.
Untuk itu, pada tahun ini negara mengalokasikan Rp11,48 triliun.
Jumlah itu belum ditambah 2021, yang subsidinya belum terbayarkan Rp10,17 triliun.
Di Malaysia, tidak berbeda dengan Indonesia dimana, pemerintah Malaysia juga memberikan subsidi pada produk BBM-nya.
Namun bedanya, Indonesia memberikan subsidi pada produk BBM dengan kualitas lebih rendah seperti Solar subsidi dan memberikan kompensasi pada bensin dengan nilai oktan (RON) 88 alias Premium.
Sedangkan Malaysia, langsung memberikan subsidi pada produk bensin dengan kualitas dan nilai oktan lebih tinggi, yakni RON 95, yang secara kualitas oktannya berada di atas Pertamax yang memiliki RON 92.
Menteri Keuangan Malaysia Tengku Zafrul Aziz mengatakan, pemerintah Malaysia menghabiskan 2 miliar ringgit untuk mensubsidi bensin dan diesel pada Januari lalu.
Nilai subsidi ini meningkat hampir sepuluh kali lipat dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu.
Sementara sepanjang tahun 2021, Malaysia menghabiskan 11 miliar ringgit untuk subsidi BBM.
2. Pendapatan
Masalah pendapatan atau gaji pekerja, Malaysia memiliki GDP per kapita yang jauh lebih tinggi daripada Indonesia.
GDP per kapita Indonesia adalah sebesar USD3.869 dollar atau setara dengan Rp55,57 juta.
Sementara GDP per kapita Malaysia tiga kali lipatnya, yakni USD10.401 dollar AS atau setara Rp149,40 juta.
Mengutip The Malaysian Reserve, Malaysia berada di peringkat kelima dalam hal rasio harga bensin paling terjangkau dengan gaji rata-rata setelah mengesampingkan negara-negara Timur Tengah.
Di mana satu orang warga Malaysia dapat membeli 1.707 liter bensin dengan satu kali gaji sebulan.
Selandia Baru berada di peringkat keempat dengan 1.852 liter, sedangkan Korea Selatan di peringkat ketiga dengan 1.908 liter. Di tempat kedua adalah Jepang dengan 2.006 liter.
Australia menduduki puncak daftar, di mana satu gaji dapat membeli 3.783 liter bensin.
Sementara di negara Petrodollar seperti Timur Tengah, Qatar, Kuwait dan Uni Emirat Arab memiliki rasio lebih besar lagi, dimana dengan gaji yang didapat mereka bisa membeli antara 4.900 dan 6.500 liter bensin.
3. Kenaikan harga minyak mentah dunia
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kenaikan harga BBM yang terjadi belakangan ini, tidak lepas dari kenaikan harga minyak mentah dunia atau Crude Palm Oil (CPO).
Seperti diketahui kondisi perang Ukraina dan Rusia sejak Februari mendorong kenaikan harga minyak mentah dunia lebih dari 100 dollar AS.
Nicke mengungkapkan hal itulah yang kemudian, mendorong Pertamina untuk menaikkan harga BBM.
Namun, dia mengungkapkan bukan hanya Indonesia saja yang menaikkan harga BBM-nya, tapi juga di seluruh dunia.
Itulah tiga fakta yang menyebabkan harga BBM di Indonesia mahal. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.