ECONOMICS

Zulhas Sebut Kopdes Merah Putih Bisa Untung Rp30 Juta Jika Jadi Agen LGP 3 Kg

Iqbal Dwi Purnama 18/07/2025 14:43 WIB

Kopdes Merah Putih didorong untuk mendapatkan keuntungan. Salah satunya dengan menjadi agen LPG yang disebut bisa meraup Rp30 juta.

Zulhas Sebut Kopdes Merah Putih Bisa Untung Rp30 Juta Jika Jadi Agen LGP 3 Kg. (Foto: Iqbal Dwi Purnama/Inews Media Group)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pendirian 80 ribu koperasi merah putih (Kopdes) merupakan upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat. Sehingga koperasi itu didorong untuk mendapatkan keuntungan.

Salah satu caranya dengan menjadi agen LPG. Menurut Zulhas, satu Kopdes yang menjadi agen LPG gas 3 kg bisa raup untung hingga Rp30 juta.

"Kopdes ini kita pikirkan usahanya dulu, bukan uangnya, kalau bisa jadi pangkalan LPG, kan untung. Misal Rp3.000 untungnya 1 tabung, kalau satu desa ada 10 ribu warganya, ada 10 ribu tabung itu sudah Rp30 juta untungnya. Ini bukan karangan saya," ujarnya dalam acara Dialog Peran Swasta Dalam Mewujudkan Ketahan Pangan di Menara Kadin, Jumat (18/7/2025).

Lebih lanjut, Zulhas  yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Kopdes Merah Putih  itu menjelaskan ada beragam potensi lini bisnis yang bisa digarap oleh Kopdes.

Beberapa di antaranya agen penyalur pupuk, pangkalan/penyalur LPG, gerai sembako, agen BRILink/BNI/Mandiri, layanan logistik PT Pos, penyaluran bantuan pemerintah, serap gabah petani, hingga apotek obat-obatan murah.

"Nanti ada gerai-gerai. Sekaligus itu juga nanti memangkas rantai pasok yang sebelumnya panjang. Karena di situ ada sembako juga, kalau Bulog SPHP, masuk pasar, bisa dioplos, karena kita tidak ada infrastruktur," tambahnya.

Menurutnya Zulhas, kehadiran Kopdes ini akan efektif memangkas rantai pasok hingga 8 layer. Sebab untuk barang sampai ke konsumen akhir yaitu masyarakat, tidak memerlukan lagi distributor, agen pengecer, tengkulak, dan lain sebagainya.

"Sebelumnya orang desa itu membeli barang dengan harga yang mahal, nah ini kita pangkas Apalagi yang sudah pasti untung, ada pertanian, perlu pupuk, pupuk subsidi. Selama ini ada tengkulak lah, rentenir lah, macam-macam, sehingga pupuk dapat pupuk yang mahal, atau baru dapat ketika sudah panen," lanjutnya.

Zulhas menjelaskan, nantinya masing-masing Kopdes akan mendapatkan pinjaman dari bank Himbara maksimal Rp3 miliar untuk belanja modal, seperti kebutuhan pokok masyarakat, LPG, serapan gabah di petani, hingga belanja pupuk.

Pinjaman yang diberikan Bank Himbara itu, dijelaskan Zulhas, tidak langsung di transfer ke Kopdes. Sebab menggunakan mekanisme klaim, atas belanja modal yang dilakukan oleh Kopdes. Namun, ia memastikan pencairan dana tersebut akan berlangsung cepat.

"Misalnya dia (Kopdes) ambil gas, perlu dibayar, baru cair. Nanti Himbara akan melihat dan verifikasi, misalnya Kopdes beli tabung Rp50 juta, ya baru cair Rp50 juta, langsung dibayar ke supplier tabungnya. Kita sudah pakai sistem yang dibangun oleh Telkom, bagus sudah," tambahnya.

Zulhas melaporkan, saat ini telah terbentuk sekitar 103 Kopdes dari target 80 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia dan akan diresmikan oleh Presiden Prabowo pada 21 Juli mendatang di Klaten, Jawa Tengah. Targetnya 70 persen dari 80 ribu Kopdes akan terbentuk hingga akhir Desember 2025.

"Sekitar 80 ribu terbentuk, tapi baru ada 103 mockup, tapi akan saya kerjakan sampai akhir Desember 80 ribu koperasi sudah jadi (operasi), sekurang-kurangnya 70 persen sudah jadi," tutur Zulhas.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE