Adidas Proyeksi Rugi Rp11,3 Triliun di 2023 Akibat Pecah Kongsi dengan Kanye West
Adidas memproyeksi jika tidak menjual inventaris Yezzy maka perusahaan kehilangan pendapatan Rp19,5 triliun dan rugi operasional Rp11,3 triliun pada tahun ini.
IDXChannel – Adidas mengumumkan pedoman keuangannya 2023 pada akhir pekan lalu. Perusahaan tersebut memproyeksi kerugian operasional akibat pecah kongsi dengan Kanye West.
Seperti diketahui, Adidas dan Kanye West berkolaborasi meluncurkan sepatu olahraga ‘Yezzy’. Namun, kontrak Kanye diputus pada tahun lalu.
Adidas pun terus meninjau opsi terkait pemanfaatan inventaris Yeezy yang menjadi pedoman keuangan pada tahun ini. Perusahaan tersebut memperhitungkan dampak negatif yang signifikan dari keputusan tidak menjual stok yang ada.
Keputusan tersebut akan menurunkan pendapatan sekitar €1,2 miliar (Rp19,5 triliun) dan laba operasi sekitar €500 juta (Rp8,11 triliun) pada tahun ini.
Jika perusahaan secara permanen memutuskan untuk tidak menggunakan kembali salah satu produk Yeezy yang ada di masa mendatang, hal ini akan mengakibatkan penghapusan inventaris Yeezy yang ada dan akan menurunkan laba operasional perusahaan dengan tambahan €500 juta tahun ini.
Selain itu, Adidas bakal menggelontorkan € 200 juta (Rp 3,2 triliun) pada 2023 untuk meningkatkan pertumbuhan yang menguntungkan pada 2024. Jika semua efek ini terwujud, perusahaan akan melaporkan kerugian operasional sebesar €700 juta (Rp11,3 triliun) pada tahun 2023.
“Tahun 2023 akan menjadi tahun transisi menetapkan dasar untuk kembali menjadi perusahaan yang tumbuh dan menguntungkan. Kami akan memberikan fokus penuh pada konsumen, atlet kami, mitra ritel kami, dan karyawan Adidas kami,” ujar kata CEO Adidas Bjørn Gulden seperti dilansir dari website resmi, Kamis (9/2/2023).
Dia melanjutkan, Adidas akan bekerja untuk menciptakan brand heat, meningkatkan mesin produk, melayani distribusi dengan lebih baik dan memastikan Adidas adalah tempat yang hebat dan menyenangkan untuk bekerja.
“Adidas juga memiliki semua faktor untuk menjadi sukses, yaitu merek yang hebat, orang-orang hebat, mitra yang luar biasa, dan infrastruktur global yang tidak ada duanya. Kami perlu menyatukannya kembali, tetapi saya yakin seiring berjalannya waktu kami akan membuat Adidas kembali bersinar. Tapi kami butuh waktu,” katanya.
Pada 2022, berdasarkan angka awal yang tidak diaudit, pendapatan Adidas meningkat 1% dengan penjualan naik 6% menjadi € 22.511 juta selama periode 12 bulan (2021: € 21.234 juta).
Margin kotor perusahaan mencapai level 47,3% (2021: 50,7%) pada tahun 2022. Adidas juga mencatat laba operasi sebesar € 669 juta tahun lalu (2021: € 1.986 juta), yang mencerminkan margin operasi sebesar 3,0% (2021: 9,4% ).
Dengan kondisi tersebut, laba bersih dari operasi yang dilanjutkan mencapai € 254 juta pada tahun 2022 (2021: € 1.492 juta).
(FRI)