Bukan dari keluarga militer, Dua Anak Petani Ini Sukses Jadi Jenderal TNI
tak sedikit masyarakat yang menilai bahwa jabatan tinggi di TNI hanya akan dapat dicapai oleh orang-orang terpilih dengan ketentuan yang sangat ketat.
IDXChannel - Menjadi seorang pengabdi negara merupakan cita-cita yang menjadi idaman bagi sebagian orang. Salah satunya menjadi seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Namun tentu bukan perkara mudah untuk dapat berkarier sebagai Anggota TNI, terlebih sampai berhasil dipercaya mengemban tugas dan jabatan di sejumlah posisi penting. Sehingga, tak sedikit masyarakat yang menilai bahwa jabatan tinggi di TNI hanya akan dapat dicapai oleh orang-orang terpilih dengan ketentuan yang sangat ketat.
Salah satunya adalah lahir dan besar di kalangan keluarga militer. Namun anggapan ini seketika terbantahkan bila kita melihat profil dan sejarah karier dua Jenderal TNI ini. Bukannya datang dari keluarga TNI, dua jenderal ini justru dilahirkan dari orang tua seorang petani.
Jenderal TNI (Purn) Moeldoko
Salah satu anak petani yang berhasil menjadi jenderal adalah Moeldoko. Dia menjadi bukti bahwa tidak ada harapan dan cita-cita yang tidak mungkin dicapai, ketika kita terus berusaha dan berjuang untuk meraihnya.
Lahir dari keluarga petani tak menyurutkan tekad Moeldoko untuk mengejar cita-citanya. Dia bekerja keras hingga akhirnya bisa menjadi TNI.
Bahkan Moeldoko pernah mendapat julukan sebagai anak dusun yang memiliki karier cemerlang. Tentu, keberhasilan tersebut menjadi kebanggaan terkira bagi dirinya sendiri dan seluruh keluarga besarnya.
“Seorang kawan mengirimkan foto lama, saat saya wisuda Akmil tahun 1981. Sebagai remaja yang lahir dan besar dari keluarga petani, lulus akademi militer saja sudah menjadi kebanggaan besar bagi saya,” tulis Moeldoko, dalam keterangan foto yang diunggahnya di akun media sosialnya, beberapa waktu lalu.
Rupanya menjadi Panglima TNI sudah menjadi cita-citanya sejak dinyatakan lulus dari Akademi Militer. Setelah berjuang selama 32 tahun, akhirnya keinginan tersebut berhasil terwujud.
“Alhamdulillah, 32 tahun kemudian, tepatnya tahun 2013 cita-cita itu terwujud. Tentu saja melalui kerja keras, terus belajar, dan disiplin. Dari situ saya percaya bahwa cita-cita itu harus diperjuangkan. Yakinlah,” tulisnya.
Jabatan Penting di Militer
Kini Moeldoko sudah pensiun berkarir di militer. Berbagai jabatan penting didudukinya, antara lain;
Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad (2010)
Panglima Kodam XII/Tanjungpura (2010)
Panglima Kodam III/Siliwangi (2010)
Wakil Gubernur Lemhannas (2011)
Wakasad (2013)
Kasad (2013)
Panglima TNI (2013-2015)
Usai pensiun dia kemudian menjajal dunia politik. Moeldoko sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, mendampingi Jenderal TNI (Purn) Wiranto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina. Saat ini dia dipercaya sebagai Kepala Staf Kepresidenan sejak tahun 2018.
Laksamana Yudo Margono
Selain Moeldoko, anak petani yang sukses menjadi TNI yaitu Laksamana TNI Yudo Margono. Berada di posisi seperti saat ini bukan jalan mudah bagi Yudo. Berangkat dari keluarga petani sederhana membuatnya bertekad keras bisa menggapai impiannya sebagai seorang TNI.
Dia masuk ke TNI AL tak semulus yang dibayangkan. Yudo sampai pernah tidur di masjid saat dulu ingin mendaftar TNI. Itu salah satu perjuangan yang tak akan dilupakannya.
“Rumah Madiun daftarnya pas itu di Surabaya. Akhirnya saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan. Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang nggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu,” kata Yudo mengisahkan masa lalu.
Perjuangan yang berat bisa dilaluinya hingga bisa mencapai cita-citanya. Padahal, Yudo anak seorang petani namun kini berhasil menjadi TNI dengan pangkat bintang empat.
“Kayak saya, katanya saya anaknya petani mleni, nggak bisa masuk Angkatan Laut. Kalau saya bayar mungkin bapak ibu saya sudah jual sawah habis itu,” katanya.
Karier Yudo di militer terbilang moncer. Berbagai jabatan penting pernah diisinya. Saat ini dia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal). Sebelumnya dia menempati posisi sebagai;
Karier Yudo di militer terbilang moncer. Berbagai jabatan penting pernah diisinya. Saat ini dia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal). Sebelumnya dia menempati posisi sebagai;
Komandan Kolat Armabar (2012—2014)
Paban II Opslat Sops Mabesal (2014—2015)
Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)
Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)
Pangkolinlamil[4][5][6] (2017—2018)
Pangarmabar (2018)
Pangarmada I (2018—2019)
(TSA)
Penulis: Ridho Hatmanto