ECOTAINMENT

Dear Baim Wong, Anak ‘SCBD’ Tolak Pendaftaran HAKI Citayam Fashion Week

Rista Rama Dhany 25/07/2022 18:35 WIB

Langkah artis Baim Wong mendaftarkan Citayam Fashion Week ke DJKI ditolak remaja yang kerap berkumpul di Dukuh Atas yang biasa di sebut SCBD.

Dear Baim Wong, Anak ‘SCBD’ Tolak Pendaftaran HAKI Citayam Fashion Week (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Langkah artis Baim Wong mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mendapat penolakan dari remaja yang kerap berkumpul di Dukuh Atas yang biasa di sebut Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok (SCBD).

Seperti diketahui, setidaknya sudah ada dua pemohon pendaftaran merek nama Citayem Fashion Week ke DiJKI Kemenkumham. Pertama perusahaan milik Baim Wong, PT Tiger Wong Entertainment. Kedua Indigo Aditya Nugroho.

Dika pemuda asal Jakarta Barat yang kerap menghabiskan waktu di Citayem Fashion Week, misalnya, merasa keberatan dengan permohonan pendaftaran merek nama Citayam Fashion Week itu.

Baginya, para pemohon tak mempunyai andil dalam pembentukan Citayem Fashion Week. Ia merasa, pemuda Sudirman, Citayem, Bojong Gede, dan Depok (SCBD) yang kerap berkumpul di kawasan Dukih Atas yang mempunyai hak atas nama Citayem Fashion Week.

"Saya sih enggak setuju ya, soalnya dari awal yang ngebentuk adanya Citayem Fashion Week ini kan anak-anak (SCBD) itu sendiri. Ngapain didaftarin itu lagi kan," tutur Dika, saat berbincang dengan MPI di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Senin (25/7).

Ia merasa waswas pemuda SCBD tak mempunyai tempat berkumpul, bila DJKI Kemenkumham mengabulkan permohonan nama merek Citayem Fashion Week.

"Takutnya sih disalahgunakan saja sama orang-orang di atas, nanti bukan jadi tempat mereka lagi," ucapnya.

Senada dengan Dika, Benjol juga tidak setuju dengan pendaftaran merek nama Citayam Fashion Week yang dilayangkan dua perusahaan swasta ke DJKI Kemenkumham.

"Karena yang memulai itu dari Bang Bonge, Kak Roy, Kakak Jeje, dan Bang Wahyu. Kalau mau bikin konten di sini, ya bikin saja. Enggak usah jadi penguasa Sudirman," ujar Benjol saat berbincang dengan MPI di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Senin (25/7).

Pemuda asal Tanah Abang ini khawatir area Citayem Fashion Week di Dukuh Atas bakal kehilangan idetitas bila DJKI Kemenkumham mengabulkan permohonan pendaftaran merek para pemohon.

Perasaan serupa juga diungkapkan oleh Vina, pemuda asal Citayem. Ia khawatir tempat kumpul Citayem Fashion Week akan hilang bila permohonan pendaftaran nama  merek itu dikabulkan.

"Iya (takut nama Citayem Fashio Week enggak bisa dipakai lagi di sini). Jadi ya enggak setuju saja gitu," tutur Vina, saat berbincang dengan MPI di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Senin (25/7).

Bagi Vina, kegiatan pemuda-pemudi Citayem Fashion Week sangat positif seperti dapat menjadi wadah untuk membuat dan mengekspresikan sebuah karya.

"Bermanfaat buat anak-anak konten. Sangat positif," kata Vina.

Sementara itu, Aisyah Syaqila pemudi asal Jakarta Timur mendukung pendaftaran nama Citayem Fashion Week menjadi sebuah merek ke Kemenkumham.

"Di sini mungkin bisa jadi tempat untuk mengeluarkan model-model baru yang punya kemampuan sendiri. Bagus juga sih," tandasnya. (Achmad Al Fiqri/MPI)

SHARE