ECOTAINMENT

Deretan Fakta Rara Istiati, Pawang Hujan Bergaji Tiga Digit

Athika Rahma 21/03/2022 12:46 WIB

Kemunculan sang pawang hujan, Rara Istiati yang menuai banyak komentar dari seluruh dunia.

Deretan Fakta Rara Istiati, Pawang Hujan Bergaji Tiga Digit. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Event MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika meninggalkan banyak kenangan. Salah satunya tentu kemunculan sang pawang hujan, Rara Istiati yang menuai banyak komentar dari seluruh dunia.

Aksi pawang hujan viral bernama Rara Istiati yang berkeliling di sekitar paddock dan sirkuit saat menjalankan tugasnya mendapatkan banyak sorotan. Apalagi, sorotan kamera terus kepada dirinya dalam mengurangi hujan yang mengguyur Mandalika.

Berikut fakta Rara sang pawang hujan MotoGP, dihimpun dari beragam sumber, Senin (21/3/2022):

1. Memiliki bakat jadi pawang hujan dari ayah

Rara lahir di Papua, 22 Oktober 1983. Perempuan ini adalah penganut kejawen berdarah Jawa yang kini tinggal di Bali. Menurutnya, bakatnya diturunkan dari keluarga ayahnya.

Sedari kecil, Rara sudah menyadari dirinya berbeda dari orang lain. Pada usia 9 tahun, Rara sudah belajar menjadi pawang hujan.

2. Punya ritual khusus

Aksi yang dilakukan Rara ternyata membutuhkan ritual khusus. Saat mengusir hujan di arena balap kemarin, Rara terlihat menggunakan sejumlah perlengkapan seperti mangkok emas.

Dia juga menyebutkan mantra-mantra dan mengangkatkan alatnya ke atas sambil melihat ke langit. Yang menarik, Rara disebut tidak boleh merasa lapar saat melakukan ritualnya. Dia juga tidak boleh mengonsumsi daging hewan berkaki empat.

3. Jadi langganan acara besar

Rara ternyata sudah populer dalam mengawal acara-acara besar agar bebas dari hujan. Selain memastikan cuaca saat MotoGP digelar, Rara juga sebelumnya pernah menjadi pawang hujan untuk acara vaksinasi massal, kampanye Jokowi hingga upacara pembukaan Asian Games 2018.

4. Bayaran capai ratusan juta rupiah

Menurut pengakuan Rara, dirinya dibayar hingga ratusan juta rupiah untuk mengawal agar perhelatan MotoGP ini berjalan tanpa terkendala cuaca.

"Saya dibayar MGPA (Mandalika Grand Prix Association) dan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation). Bayaran saya itu tiga digit untuk 21 hari," ujar Rara. (TYO)

SHARE