Di Balik Aroma BIN Cigar yang Mendunia, Ada Sentuhan Tangan Wanita di Dalamnya
Aroma kuat khas tembakau yang berasal dari sebuah ruangan besar, langsung menyeruak begitu tiba di pabrik Boss Image Nusantara (BIN) Cigar, Jember, Jawa Timur.
IDXChannel - Aroma kuat khas tembakau yang berasal dari sebuah ruangan besar, langsung menyeruak begitu tiba di pabrik Boss Image Nusantara (BIN) Cigar, Jember, Jawa Timur.
Hangatnya briket dari beberapa tungku yang terpaku di setiap sudut, mampu memberikan suhu semestinya bagi tiap lembar tembakau yang baru saja dikeluarkan dari tumpukkan karung. Puluhan wanita, mulai dari usia muda hingga paruh baya, terlihat sangat sabar menekuni lembar demi lembar tembakau yang ada di hadapan mereka.
Sesekali mengelap peluh yang menetes di dahi, namun senyum simpul tetap terpancar dari raut wajah mereka. Seolah mengisyaratkan bahwa mengakrabkan diri dengan tembakau adalah hal paling menyenangkan yang mereka kerjakan.
Saya yang baru saja menjejakkan kaki di ruangan tersebut, belum ada satu menit sudah berkelakar "Panas ya disini." Namun ketika melihat kegigihan para wanita tersebut bekerja barulah saya tersadar, suasana panas, pengap dan hal tidak menyenangkan lainnya bagi orang lain, rupanya membawa berkah tersendiri untuk mereka.
Perlu diketahui, untuk wrapping Cigar memang dibutuhkan ruangan yang hangat atau kalau saya bilang sedikit panas dan pengap. Akan tetapi, bagi tembakau hal itu sangat dibutuhkan agar citarasa cerutu yang dihasilkan tidak memudar. Meski ruangan tersebut terasa sedikit tidak nyaman, namun para pekerja itu tetap teliti dalam memilah tembakau yang sudah berwarna kecoklatan tersebut.
Ya, sudah menjadi rahasia umum bahwa Jember bukan hanya dijuluki sebagai Kota Festival, namun juga penghasil cerutu terbaik di dunia. Jember diketahui telah memasok tembakau cerutu terbaik selama bertahun-tahun lamanya. Salah satu produsen tembakau yang dimiliki Jember adalah Bos Image Nusantara atau yang lebih dikenal dengan sebutan BIN Cigar ini.
“Yang kita lihat saat ini adalah proses membuka fermentasi. Nanti ada fermentasi lagi sekitar 2 minggu sampai 1 bulan. Baru setelah itu ke arah ukur. Abis ukur ke arah sortasi, untuk memisahkan yang cacat, warna dasar, kualiti dan detail warna,” terang Febri Ananta Kahar, CEO BIN Cigar, saat menerima kunjungan media dari Himpunan Anak Media (HAM) belum lama ini.
Dulu, lanjut Febri, pabrik ini menjadi pusat pengembangan tembakau rakyat atau Besuki Na-Oogst (BNO) dimana tingkat wrappernya hanya 10 persen. Semua proses pengerjaan secara manual alias tenaga manusia dan tidak bisa digantikan dengan mesin.
Seperti yang sudah dilihat di pintu masuk pabrik, bahwa semua pekerja di BIN Cigar adalah wanita dan sudah berlangsung selama beberapa generasi. Keuletan dan ketelitian perempuan ketimbang laki-laki membuat Febri terus mempekerjakan mereka.
“Perempuan itu konsisten, tingkat ketelitiannya tinggi. Beda dengan laki-laki, disuruh kerja begini dua jam pasti sudah tidak selesai. Mereka (wanita) ini mampu bertahan duduk, konsisten dan teliti selama dua jam. Masuk jam 7 istirahat jam 9, masuk lagi jam 10 istirahat jam 12, begitu seterusnya,” terang Febri.
Fakta lainnya adalah, hanya wanita yang mampu menjaga ketenangan saat bekerja. Para wanita juga memiliki kemampuan memilah tembakau dengan teliti karena mereka tidak buta warna.
“Sekitar 1.500 orang yang bekerja hari ini, merupakan regenerasi dari orang tua sebelumnya. Mereka mampu bekerja berdasarkan target, fokus, dan hafal apa yang harus dikerjakan. Sehingga kami pun harus mengerti apa yang mereka mau,” lanjutnya.
Setelah selesai dari pabrik wraping, rombongan HAM kemudian diajak menyambangi outlet BIN Cigar yang lokasinya tidak terlalu jauh. Disini pun para pekerjanya masih didominasi oleh wanita. Di sebuah ruangan yang tidak lebih besar dari suasana pabrik sebelumnya, Anda akan mendapati para wanita yang tengah fokus dengan bagiannya masing-masing. Ada yang bekerja melapis tembakau dan mengemas Cigar berdasarkan kategorinya.
Berlokasi di Jl. Brawijaya No.3, Krajan, Jubung, Kec. Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur, BIN Cigar berawal dari melestarikan potensi daerah yakni penghasil bahan cerutu kelas dunia, yang melibatkan Filler, Omblad, maupun Dekblad. BIN Cigar menggunakan pengalaman teknik budidaya tembakau modern sebagai bekal perusahaan.
BIN Cigar pertama kali beroperasi pada tahun 2013. Selain memproduksi tembakau untuk bahan baku cerutu, BIN Cigar juga memproduksi cerutu dengan Havana Cuban memperkenalkan biji tembakau sebagai bahan utama. Jenis tembakau ini telah dibudidayakan di Jember selama lebih dari 20 tahun. Saat ini benih yang dibudidayakan telah mendapat izin dari Pemerintah Indonesia.
Bahkan kualitas cerutu dari BIN Cigar mampu menyerupai yang dimiliki oleh Kuba. “Kami mempunyai dan mengaplikasikan metode Amati, Tiru, Modifikasi (ATM). Hampir setiap Cigar yang dikeluarkan oleh Kuba dapat kami tiru baik aroma maupun rasanya. Kami jagonya memodifikasi dan meniru rasa Cigar dari Kuba,” tegas Febri.
Untuk sampai memiliki kualitas rasa dan aroma Cigar seperti Kuba, tim BIN Cigar juga telah menjalin perjanjian legal. “Kami anti fake, kami diajarkan oleh orang Kuba untuk belajar ini. Perjanjian dengan Kuba itu hanya meniru rasa, bukan bentuk dan merek,” ungkapnya.
Untuk itu tak mengherankan, jika BIN Cigar merupakan pemain penting di industri Cerutu kedua setelah Kuba di dunia. Bagi penikmat Cigar, jika mereka tidak menemukan aroma atau rasa Cohiba dan Montecristo dari Kuba dapat dipastikan akan mencari di BIN Cigar.
Aroma wangi tembakau, ternyata berbanding lurus dengan wangi bisnisnya. Selain menguasai market Cigar internasional dari Indonesia, BIN Cigar pun menempati urutan kedua sebagai pemain tembakau terbesar setelah Djarum. BIN Cigar menjadi satu-satunya produsen yang mengerjakan cerutu berdasarkan pesanan, serta 100 persen buatan tangan alias manual.
BIN Cigar didukung pula oleh para ahli yang telah berpengalaman selama 50 tahun di bidang tembakau, sehingga menghasilkan produk cerutu dengan cita rasa yang berkualitas. BIN Cigar juga mampu menciptakan cita rasa yang mirip dengan produk dari negara asalnya. Hingga saat ini, BIN Cigar telah memproduksi berbagai spesifikasi produk cerutu dalam berbagai kemasan yang telah dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri.
(NDA)