IDXChannel - Hari itu, cuaca cukup tak menentu. Sudah berhari-hari hujan mulai membasahi setiap daerah di Indonesia, tak terkecuali Jember, Jawa Timur. Sedari kemarin, hujan deras membasahi Kota Festival ini sejak kami, rombongan Himpunan Anak Media (HAM) tiba siang hari.
Kulirik arloji di lengan kiri, "Pukul 03.00 dini hari, semoga Arunika mau menampakkan diri," gumamku.
Bukan tanpa alasan saya dan beberapa kawan dari HAM bangun di pagi buta. Padahal, hari sebelumnya kami baru melepas penat setelah pukul 00 karena agenda yang cukup padat. Namun, demi mendapatkan keindahan alam yang tiada tara dari Pantai Tanjung Papuma, kami rela mengurangi waktu istirahat.
Mobil pun bergerak, memecah keheningan malam kota Jember yang sunyi. Kurang lebih perjalanan ditempuh selama satu jam untuk sampai ke Pantai Tanjung Papuma yang terletak di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember.
Ketika pemandangan kota berubah menjadi pepohonan tinggi, hutan pohon jati yang diisi oleh satwa liar seperti monyet, dengan alur jalan terjal berliku naik turun hingga kemiringan 15 derajat, tanda Pantai Pasir Putih Malikan atau yang dikenal dengan Tanjung Papuma kian dekat. Aroma khas pantai pun sudah mulai tercium, dan sayup-sayup suara gulungan ombak memecah keheningan mulai terdengar.
Pantai yang terletak dibalik bukit ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Dikelilingi dengan hamparan pasir putihnya yang luas, ombak besar khas pantai selatan yang bergulung-gulung menghantam karang dan bebatuan, membuat siapa saja yang melihat dibuat terpukau.
Duduk, diam, dan resapi setiap gulungan ombak yang mengenai jemari kaki jika ingin menikmati pantai ini. Sebagian orang tentu akan beralih ke Puncak Bukit yang dikenal dengan sebutan Siti Hinggil Papuma. Memang, dari atas ketinggian pengalaman yang dirasakan tentu berbeda. Akan tetapi, untuk sampai ke atas puncak, Anda diharuskan menaiki beberapa anak tangga. Tentu melelahkan, namun ada pemandangan indah yang bisa dijumpai dari atas sana pastinya.
Biasanya, dari atas Siti Hinggil lah orang-orang akan menikmati matahari terbenam atau sunset. Uniknya pantai ini adalah, Anda bisa bertemu dengan sunset maupun sunrise yang kusebut sebagai Arunika. Namun tentu jika Tuhan menghendaki cuaca di sekitaran pantai ini cerah tanpa awan mendung sedikitpun.
Ini kali kedua datang ke Jember, juga Papuma. Papuma masih semenenangkan ini dengan ombaknya yang besar. Meski kunjungan kedua kalinya ini gagal membawa rekaman indah Arunika, Papuma tidak melulu mengecewakan karena kehangatannya mampu memeluk pengunjung yang datang.
Anda cukup duduk di pinggir bebatuan yang ada diantara pasir, pejamkan mata beberapa saat, tarik nafas dalam-dalam, hempaskan semua beban yang sedang dirasa, nikmatilah alunan ombak serta buih-buih air laut yang mengenai jemari. Rasakan kehangatan pantai ini dalam hitungan detik, tidak mungkin Anda tak jatuh cinta dengan Pantai Pasir Putih Malikan yang berarti sebuah batu bisa bolak-balik di tengah lautan tersebut.
Untuk masuk ke Pantai Tanjung Papuma, wisatawan hanya mengeluarkan kocek sebesar Rp15 ribu untuk hari biasa, sementara akhir pekan Rp17.500. Untuk wisatawan mancanegara cukup membayar Rp30 ribu baik hari biasa maupun akhir pekan.