sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menanti Arunika di Tanjung Papuma

Ecotainment editor Winda Destiana
14/12/2022 19:00 WIB
Bukan perkara mudah bagi Kabupaten Jember untuk mengembangkan dan berkompetisi di bidang pariwisata maupun ekonomi kreatif.
Arunika atau matahari terbit di Pantai Papuma, Jember, Jawa Timur (Dokumentasi HAM)
Arunika atau matahari terbit di Pantai Papuma, Jember, Jawa Timur (Dokumentasi HAM)

Strategi Bupati Hendy dalam Mempercantik Jember dari Segala Lini

Bukan perkara mudah bagi Kabupaten Jember untuk mengembangkan dan berkompetisi di bidang pariwisata maupun ekonomi kreatif. Karena Jember berada di tengah lingkaran ‘penguasa’ pariwisata yakni Kabupaten Banyuwangi dan Malang Raya.

Selain harus cerdik membaca situasi, diperlukan tatakelola dan setrategi jitu agar mampu bersaing dengan kabupaten lain yang mengitari Jember. Terlebih lagi, Jember memiliki pekerjaan rumah berupa infrastruktur yang berat. Padahal, infrastruktur menjadi moda utama bagi wisatawan mau melenggang ke daerah ini.

Setelah 20 bulan menjabat sebagai Bupati Covid-19, Hendy Siswanto dalam delapan bulan terakhir Jember telah membangun 1.200 KM berikut 30 ribu unit lampu untuk penerangannya. 

“Jalan rusak di Jember mencapai 1.900 KM masih ada 700 KM lagi yang akan kita gaspol. Bagi warga Jember mungkin ini tidak ada nilainya. Tapi, bagi orang lain (di luar Jember) ini bak bius. Mereka secara tidak sadar merasakan jalan yang enak, dan lebih memilih ke Jember daripada ke pusat kota mereka masing-masing yang jauh,” ujarnya.

Setelah mereka ‘terbius’ dengan kenyamanan dan kemudahan akses, secara perlahan dan halus Jember mulai ‘menebar jala’ dengan menggelar event agar berduyun-duyun datang dan bertransaksi di Jember.

Untuk itu, dengan adanya awak media dari Jakarta bertamu, Bupati Hendy menekankan, sudah saatnya Kabupaten Jember bebenah. Dengan tiga pilar utama yaitu, berkolaborasi, bersinergi dan akselerasi. 

“Cara mengakselerasi Jember adalah dengan branding. Jember tak perlu malu untuk membranding dengan suatu event yang sudah eksis, sebut saja seperti Jember Fashion Carnaval, terus memanfaatkan momentum Piala Dunia Qatar 2022, kemudian membonceng event Jember Kota Cerutu Indonesia, dan seterusnya,” lanjut Bupati.

Bahkan selain itu, Jember pun berencana di awal 2023 akan kembali menghidupkan bandara yang 20 tahun terakhir tertidur pulas. Ini pun bukan perkara mudah bagi daerah yang ternyata juga memiliki 18 hole lapangan golf ini.

Secara runway, bandara Jember memiliki landas pacu sepanjang 1,6 KM, artinya hanya dapat didarati oleh pesawat ATR. Agar Boeing dapat melandas, Jember harus menambah lagi landasan pacu dan sedang bernegosiasi dengan pihak PTPN 12 sebagai pemilik lahan.

“Pada 1 Januari tahun 2023 mendatang, bertepatan dengan ulang tahun Jember, kami akan carter pesawat ATR jenis Caravan 208B dari Prime Air selama setahun kedepan agar Bandara kembali berfungsi sekaligus membuktikan bahwasannya Jember memiliki load factor agar selanjutnya dapat menjadi penerbangan regular,” paparnya. 

Bupati Hendy menegaskan, Jember sebenarnya pemintanya banyak. Jadwal penerbangannya akan ada 2 kali dalam sehari, dengan rute Jember – Surabaya jam 6 pagi, Surabaya – Jember jam 7 pagi, kemudian sorenya Jember – Surabaya pada jam 16.00 dan Surabaya – Jember jam 17.00.  

“Pesawat ATR ini dapat ditumpangi 9 orang, dan selama setahun Jember mensubsidi sampai 50 persen, dengan harga tiket Rp650 ribu. Jika sudah ini kejadiannya, Jember sudah wayahe makan ‘bubur ayam’ langsung dari tengah. Artinya sudah saatnya pariwisata Jember melaju lepas landas kembali,” pungkasnya. 

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Advertisement
Advertisement