sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menanti Arunika di Tanjung Papuma

Ecotainment editor Winda Destiana
14/12/2022 19:00 WIB
Bukan perkara mudah bagi Kabupaten Jember untuk mengembangkan dan berkompetisi di bidang pariwisata maupun ekonomi kreatif.
Arunika atau matahari terbit di Pantai Papuma, Jember, Jawa Timur (Dokumentasi HAM)
Arunika atau matahari terbit di Pantai Papuma, Jember, Jawa Timur (Dokumentasi HAM)

Tak Terlihat, Museum Tembakau Berperan Penting Bagi Pariwisata Jember

 

Setelah kenyang menyantap siang, perjalanan Himpunan Anak Media berlanjut ke salah satu objek wisata edukasi lain yakni Museum Tembakau. Terletak di Jalan  Kalimantan No.1, Krajan Timur, Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, museum ini memang nampak tak terlalu besar. Akan tetapi, begitu tiba disini, Anda akan disambut oleh juntaian tembakau kering di depan pintu masuk yang membuat suasana museum ini berbeda dari kebanyakan. 

Museum yang terdiri dari dua lantai ini menyuguhkan visual sejarah tembakau yang merupakan komoditas terpenting bagi masyarakat Jember. Dua jenis tembakau Besuki Na-Oogst dan Kasturi yang telah dikeringkan menjadi daya tarik utama. 

“Tembakau Besuki Na-Oogst biasa digunakan atau dikhususkan untuk pembuatan cigar, sementara tembakau Kasturi biasa digunakan untuk rokok,” terang Sunito, pemandu museum ketika menjamu 25 media yang tergabung dalam HAM dari Jakarta.

Menariknya lagi, seluruh benda koleksi yang ada di museum ini menggunakan barcode. Selain sebagai upaya untuk bermigrasi ke ranah digital, keterangan koleksi museum pun dapat disimpan langsung ke smartphone. Tentu sudah semakin milenial bukan?!

Di lantai dua museum yang telah terdaftar di Asosiasi Museum Indonesia ke-40 dan menyandang predikat sebagai Museum terunik ini, berisikan gallery photo dan perpustakaan tentang tembakau dan sejarahnya. 

Uniknya dari museum ini adalah Anda akan diajak untuk berkenalan dengan diversifikasi atau turunan dari produk tembakau. “Kebanyakan orang mengenal tembakau hanya difungsikan sebagai bahan baku utama untuk rokok maupun cigar. Padahal, limbah tembakau dari petani juga dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis,” ungkap Sunito. 

Limbah tembakau tersebut bisa dijadikan pestisida, balsem, briket, asap kain, karet kayu, pelet, ada yang kasar dan halus. Juga dapat menjadi minyak atsiri, parfum, pestisida, pupuk organic, asap cair, briket, dan lainnya.

“Diversifikasi produk tembakau ini pun sekaligus mengkampanyekan sisi positif tembakau, tidak seperti yang selama ini sering kita baca bahwa tembakau dapat membunuh mu. Sayangnya, ketika panen tiba, masih ada 40 persen limbah yang terbuang begitu saja,” urai Sunito.

Sejak 2017, museum ini berada di bawah pengelolaan UPT PSMB-LT Jember. Museum ini bekerjasama dengan Litbang PTPN telah menghasilkan diversifikasi produk tersebut. Hanya saja belum dimaksimalkan oleh masyarakat Jember sebagai produk yang bernilai ekonomis.

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Advertisement
Advertisement