Facebook Segera Hapus Sistem Pengenalan Wajah di Tengah Kekhawatiran Regulator
Facebook akan mengakhiri sistem pengenalan wajah milik perusahaan di tengah meningkatnya kekhawatiran dari pengguna dan regulator.
IDXChannel - Facebook akan mengakhiri sistem pengenalan wajah milik perusahaan di tengah meningkatnya kekhawatiran dari pengguna dan regulator.
Jejaring sosial yang perusahaan induknya sekarang bernama Meta itu, mengatakan akan menghapus lebih dari 1 miliar template pengenalan wajah individu sebagai akibat dari perubahan ini.
Facebook mengatakan dalam posting blog bahwa lebih dari sepertiga pengguna aktif harian Facebook, atau lebih dari 600 juta akun, telah memilih untuk menggunakan teknologi pengenalan wajah.
Platform tidak akan lagi secara otomatis mengenali wajah orang di foto atau video. Namun, perubahan tersebut juga akan berdampak pada teknologi teks alt otomatis yang digunakan perusahaan untuk menggambarkan gambar bagi orang-orang tunanetra atau tunanetra.
Layanan Facebook yang mengandalkan sistem pengenalan wajah akan dihapus dalam beberapa minggu mendatang.
"Ada banyak kekhawatiran tentang teknologi pengenalan wajah di masyarakat, dan regulator masih dalam proses memberikan seperangkat aturan yang jelas yang mengatur penggunaannya,” kata Facebook, dikutip dari CNBC, Kamis (4/11/2021).
“Di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung ini, kami percaya bahwa membatasi penggunaan pengenalan wajah pada serangkaian kasus penggunaan yang sempit adalah tepat.” sambung pernyataan Facebook.
Mengakhiri penggunaan sistem pengenalan wajah merupakan bagian dari langkah seluruh perusahaan untuk menjauh dari jenis identifikasi luas ini.
Perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu masih akan mempertimbangkan teknologi pengenalan wajah untuk kasus-kasus di mana orang perlu memverifikasi identitas mereka atau untuk mencegah penipuan dan peniruan identitas.
Untuk penggunaan teknologi pengenalan wajah di masa depan, Meta menyatakan akan terus mengumumkan penggunaan yang dimaksudkan, bagaimana orang dapat memiliki kontrol atas sistem ini dan data pribadi mereka.
Keputusan untuk menutup sistem di Facebook ini muncul di tengah rentetan laporan selama sebulan terakhir setelah Frances Haugen, mantan karyawan yang menjadi pelapor, merilis sejumlah dokumen internal perusahaan ke outlet berita, anggota parlemen, dan regulator. (NDA)