ECOTAINMENT

Harga Naik 10 Persen, Tas Birkin Hermes Tahun Depan Dijual Rp124 Juta

Fiki Ariyanti 21/10/2022 10:39 WIB

Hermes akan menaikkan harga jual produknya di seluruh dunia sekira 5-10% di 2023. Tas birkin Hermes otomatis jadi lebih mahal tahun depan.

Harga Naik 10 Persen, Tas Birkin Hermes Tahun Depan Dijual Rp124 Juta. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Hermes International mengatakan tas Birkin akan jauh lebih mahal di tahun depan. Ini memberi tanda-tanda lebih lanjut tentang kekebalan industri barang mewah dari krisis biaya hidup. 

Produsen barang mewah asal Prancis ini berencana menaikkan harga jual produknya di seluruh dunia antara 5% sampai 10% pada Januari 2023. 

CFO Hermes, Eric du Halgout mengatakan, persentase tersebut naik dari sekitar rata-rata 4% tahun ini. Dia menambahkan, di tahun-tahun sebelumnya, kenaikan biasanya sekira 2%. 

Sebuah tas Birkin 25 cm kulit tago saat ini berharga 7.400 Euro atau USD7.242 (Rp112,85 juta) di Prancis, kata seorang juru bicara. Kenaikan 10% akan menjadikan harganya menjadi 8.140 Euro (Rp124,13 juta). 

"Persepsi kepemilikan Hermes sebagai investasi dan tanda kemakmuran sedang dibangun," kata Deborah Aitken, Analis di Bloomberg Intelligence, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (21/10/2022).

Hermes mempertahankan kekuatan harga karena pembeli kaya masih mengincar barang-barang mewah, bahkan ketika anggaran rumah tangga habis untuk biaya energi yang lebih tinggi.

Hermes mengatakan pada hari Kamis lalu, pendapatan naik 24% menjadi 3,1 miliar Euro pada kuartal III, tidak termasuk perubahan mata uang. Keuntungan itu jauh di atas perkiraan analis. Saham Hermes juga naik sebanyak 4,3% di Paris.

"Untuk saat ini, kami tidak memiliki tanda-tanda perlambatan di salah satu pasar kami," kata Du Halgouet.

Hermes berencana untuk mempekerjakan 800 pekerja lagi di gelombang kedua. Jumlah ini sama seperti di gelombang pertama, kata seorang juru bicara.

Du Halgouet membenarkan kenaikan harga karena upah yang lebih tinggi dan biaya input di Eropa. 

"Kenaikan harga di Jepang, mengikuti depresiasi Yen, kemungkinan akan lebih tinggi daripada di AS, di mana dolar kuat," dia menambahkan. 

Perusahaan juga berencana membuka gerai baru di Shanghai pada akhir bulan ini. Pendapatan di kawasan Asia-Pasifik, tidak termasuk Jepang, naik sepertiga. Wilayah ini menghasilkan sekitar setengah dari total penjualan Hermes dalam sembilan bulan pertama.

(FAY)

SHARE