ECOTAINMENT

Industri Jasa Transportasi Diminta Gunakan Motor Listrik

M Fadli Ramadan 04/10/2022 15:00 WIB

Stafsus Presiden menjelaskan bahwa harga motor listrik saat ini jauh lebih murah daripada mobil listrik.

Industri Jasa Transportasi Diminta Gunakan Motor Listrik

IDXChannel - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Diaz Hendropriyono menggelar acara Ready To eMove dalam rangka mengakselerasi target presiden mencapai dua juga penggunaan motor listrik 2025.

Diaz menegaskan bahwa target ini bisa tercapai dengan dimulai dari beberapa perusahaan jasa transportasi berbasis online dan juga industri pengiriman barang. Mengingat, ada empat juga ojek online yang terdaftar dan jutaan kurir pengiriman barang.

“Acara ini saya gelar berdasarkan arahan bapak Presiden untuk mencapai target dua juta kendaraan listrik pada 2025,” kata Diaz kepada MNC Portal di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2022).

Diaz Hendropriyono mengatakan bahwa popularitas kendaraan roda dua di Indonesia diyakini dapat menuhi target tersebut. Terlebih sudah banyak perusahaan yang memproduksi motor listrik di Indonesia, sehingga harganya bisa lebih terjangkau.

“Seperti yang Menhub katakana bahwasanya lebih banyak orang punya motor daripada pemilik mobil di Indonesia,” ujar Diaz.

“Perusahaan motor listrik sekarang juga tercatat saat ini sudah 35 perusahaan dengan kapasitas satu  juta unit per tahun. Sedangkan mobil litrik baru ada tiga produsen mobil listrik dan kapasitasnya baru sekitar 14 ribuan unit per tahun.”

Stafsus Presiden menjelaskan bahwa harga motor listrik saat ini jauh lebih murah daripada mobil listrik. Itu mendorong target Presiden bisa tercapai dalam waktu yang lebih singkat daripada yang ditetapkan.

“Kami juga ingin mendekatkan atau mempromosikan kepada perusahaan-perusahaan seperti Gojek, Grab, atau perusahaan ekspedisi seperti SiCepat Express untuk ikut membantu transisi ke motor listrik,” ucap Diaz.

Diaz mengungkapkan bahwa jasa pengiriman SiCepat Express sudah menargetkan 10 ribu motor listrik pada 2022. Sementara jasa transportasi online seperti Grab dan Gojek juga menargetkan lima  sampai delapan ribu pengunaan motor listrik tahun ini.

Sementara itu, pria yang lahir 25 September 1978 itu mengatakan program konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik juga mendorong upaya presiden dalam mewujudkan target dua juta pengguna motor listrik pada 2025.

“Program konversi juga sangat bagus, dan ini memudahkan masyarakat. Tapi kami juga mendorong untuk membeli motor listrik baru karena harganya juga sudah sangat kompetitif saat ini,” ujar Diaz.

Namun, banyak masyarakat Indonesia yang masih khawatir pindah ke kendaraan listrik. Diz Hendropriyono mengatakan pemerintah sedang mengupayakan beberapa cara agar masyarakat Indonesia ingin beralih ke kendaraan listrik.

“Kami harus memberikan insentif, seperti pengurangan pajak atau insentif-insentif lain. Jadi mendorongnya dengan kebijakan-kebijakan. Tidak bisa jika hanya mengajak mereka untuk beralih dengan menyerukan ramah lingkungan,” jelasnya.

(NDA) 

SHARE