ECOTAINMENT

Kisah Eben Gawangi Burgerkill Manggung Keliling Eropa hingga Masuk Jajaran Band Metal Terbaik Dunia

Tia Komalasari/IDXChannel 03/09/2021 19:18 WIB

Aries Tanto atau Eben gitaris Burgerkill dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Bungsu, Bandung, sekitar pukul 15.49 WIB, Jumat (3/9/2021).

Aries Tanto atau Eben gitaris Burgerkill dikabarkan meninggal dunia di Bandung, pukul 15.49 WIB, Jumat (3/9/2021). (Foto: Instagram @ebenbkhc/Anggra Bagja)

IDXChannel - Kabar duka datang dari kancah musik cadas Tanah Air. Aries Tanto atau Eben gitaris Burgerkill dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Bungsu, Bandung, Jawa Barat sekitar pukul 15.49 WIB, Jumat (3/9/2021). 

Kisah berdirinya band Burgerkill berawal sejak Eben sekolah di SMAN 1 ujung Berung (Sekarang SMAN 24 Bandung). Di masa putih abu-abu itulah dia bertemu dengan Kimung.

Mereka pun sepakat mendirikan Morning Crew. Tak berapa lama band ini kemudian bubar. Kimung pun  mengajak dua temannya Ivan dan Kudung. Inilah formasi awal band Burgerkill yang berdiri tahun 1995.

Dengan formasi ini, mereka mulai manggung di berbagai panggung hardcore tanah air. Setelah lama membawakan lagu band-band luar, mereka akhirnya memutuskan untuk menulis lagu sendiri.

Mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Christian Franklin Muttler yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997.

Pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi Breathless dengan menyertakan lagu Offered Sucks didalamnya. Awal tahun 1998, perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul Independent Rebel.

Pada tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan judul "Dua Sisi" oleh Riotic Records. Pada tahun yang sama, band ini juga merilis single" Everlasting Hope Never Ending Pain" lewat kompilasi Ticket To Ride.

Sayangnya band tersebut diwarnai gonta ganti personel. Kini hanya Eben yang tersisa dari formasi awal Burgerkill tersebut. Meskipun demikian bersama Eben, Burgerkill mampu menorehkan banyak prestasi.

Bugerkill mencetak sejarah menjadi band hardcore pertama di tanah air yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label, Sony Music Entertainment Indonesia. Bersama Sony, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan judul "Berkarat" di tahun 2003.

Lewat album Berkarat pula, band ini berhasil menyabet penghargaan musik terbesar di Indonesia, AMI Award, untuk kategori Best Metal Production di tahun 2004.

Tidak hanya manggung di dalam negeri, band asal Ujung Berung ini juga kerap manggung di Eropa. Misalnya saja  di festival musik Wacken Open Air (Jerman) dan Bloodstock Open Air (Inggris) pada 2015 silam. Penampilan Burgerkill di atas panggung pun mendapat sambutan dan pujian. Saat itu formasi Burgerkill diisi oleh Vicky (vokal), Eben (gitar), Agung (gitar), Ramdan (bass) dan ‘Abah’ Andris (drum).

Tak lama kemudian, abah Andris memutuskan untuk hengkang. Posisinya digantikan Putra Pra Ramadhan hingga sekarang.

Setelah melahirkan lima album, band ini semakin mendapatkan pengakuan dunia setelah masuk dalam 50 Band Metal Terbaik sepanjang masa versi majalah Metal Hammer UK pada tahun 2020. Burgerkill berada di posisi ke-14. Tak tanggung-tanggung, band cadas ini mengungguli  Motorhead di urutan ke-16, Dream Theater urutan ke-19, dan Lamb of God urutan ke-20.

Kini sang Punggawa Burgerkill itu telah tiada. Namun karyanya akan selalu dikenang oleh pecinta musik underground seluruh dunia. Selamat jalan kang Eben, Rest in Power! (TIA)

SHARE