Kisah Pemilik Perusahaan Bakso yang Memulai Usaha sebagai Tukang Daging
Membangun bisnis tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, ide usaha juga terkadang datang tak diduga.
IDXChannel - Membangun bisnis tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, ide usaha juga terkadang datang tak diduga.
Seperti halnya kisah pemilik merek Bakso Tjap Haji, Dede. Sebelum membangun perusahaan olahan daging, dia sebelumnya berkecimpung dalam bisnis daging sapi di pasar tradisional.
Saat itu, seorang koleganya memberikan mesin bakso untuk membayar utang. Dari situlah peluang muncul, dari hanya berdagang daging sapi, lalu mulai memproduksi bakso.
Konsisten dan berulang, hingga tahun demi tahun terus berkembang.
Dari produksi kecil, kemudian melebarkan sayap dengan membuat peternakan sapi. Dia pun menambah produk lain seperti sosis dan cuanki.
Dari jam terbang dan pengalaman yang cukup panjang, PT Tjap Haji Group meluncurkan restoran Bakso Tjap Haji.
Diantara lautan merek bakso yang sudah beredar, Bakso Tjap Haji tetap memiliki keunggulannya, yaitu kualitasnya yang terbuat dari daging sapi asli.
"Kami menjaga kehalalan dan kualitas produk dari peternakan ke restoran, sehingga kehalalan beserta kelezatannya dapat diterima dan aman dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia," jelas dia.
“Tujuan utama kami adalah menjadi perusahaan terkemuka yang memiliki keahlian dalam mengembangkan produk mentah, olahan, dan restoran yang menyajikan makanan dengan menggunakan resep lama yang otentik dengan sentuhan modern, sederhana, dan relevan," kata Dede.
PT Tjap Haji Grup berencana mendirikan rantai distribusi, retail, dan restoran yang mengusung konsep pelestarian masakan Indonesia, yang semuanya merupakan produk mentah, olahan, dan restoran bersertifikat Halal dengan harga terjangkau. (WHY)