Konflik Masih Berlanjut, Elon Musk Tuduh Twitter Palsukan Jumlah Bot
Elon Musk masih melayangkan tuduhan kepada Twitter Inc usai membatalkan proses akuisisi senilai USD44 miliar.
IDXChannel - Elon Musk masih melayangkan tuduhan kepada Twitter Inc usai membatalkan proses akuisisi senilai USD44 miliar. Dalam tuduhan terbarunya, dia menyebut perusahaan milik Jack Dorsey ini memalsukan jumlah bot mereka.
Dikutip dari Bloomberg, Kamis (11/8/2022), pengacara Musk telah mengajukan permohonan kepada hakim di Pengadilan Delaware untuk memaksa Twitter mengidentifikasi sejumlah karyawannya agar pembela bisa mendapatkan catatan dan bertanya langsung kepada mereka.
Menurut Musk, pihak Twitter justru menyembunyikan nama karyawan yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi angka pelanggan Twitter, mulai dari akun spam dan robot. Perusahaan sosial media ini mengaku nama mereka tidak dicantumkan karena tidak memiliki wewenang.
Menanggapi permintaan Elon, Hakim Pengadilan Kanselir Delaware, Kathaleen St J McCormick, memerintahkan Twitter untuk menyerahkan nama-nama tersebut di atas materai. Twitter telah mengajukan waktu lima hari kerja untuk memutuskan apa yang harus disunting dari pengarsipan informasi hak milik.
Perang Bot
Twitter menyatakan telah menyerahkan informasi mengenai akun robot dan bermaksud untuk membuat Musk membayar USD54,20 per saham, dari jumlah yang disetujui untuk melakukan akusisi.
Pengacara Twitter mengaku membutuhkan waktu empat hari di pengadilan untuk membuktikan pernyataan Musk tentang akun spam dan bot sebagai dalih menarik kembali kesepakatan mereka.
Musk membantah dalam gugatannya ke pengadilan di mana penyerahan materai kepada Twitter belum kuat dan perusahaan telah gagal membuktikan bot spam telah menyumbang 5% dari penguna aktifnya. Di berpendapat untuk memberikan kebenaran yang sah untuk memilih pembatalan pembelian.
Dia juga mengatakan, Twitter telah salah dalam menggambarkan berapa banyak pengguna yang melihat iklan sebagai sumber pendapatan utama. Dia juga menuduh Twitter tidak menyebutkan jumlah aktual penggunaan aktif harian yang dapat dimonetisasi dan menyembunyikan saksi utama dalam konflik hukum ini. (TYO/DILAH)