ECOTAINMENT

Penjualan Hermes Naik 10 Persen pada Kuartal II-2024, Kalahkan Louis Vuitton dan Gucci

Wahyu Dwi Anggoro 25/10/2024 13:59 WIB

Hermes, produsen barang mewah asal Prancis, membukukan lonjakan penjualan pada kuartal III-2024, melawan tren penurunan yang dialami para pesaingnya.

Penjualan Hermes Naik 10 Persen pada Kuartal II-2024, Kalahkan Louis Vuitton dan Gucci. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Hermes, produsen barang mewah asal Prancis, membukukan lonjakan penjualan pada kuartal III-2024, melawan tren penurunan yang dialami para pesaingnya.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (25/10/2024), rumah mode yang terkenal dengan tas kulit dan syal sutranya itu mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 10 persen menjadi 3,7 miliar euro atau sekitar Rp63 triliun pada Juli-September 2024.

"Hermes berbeda dari grup besar lainnya," kata Kepala Keuangan Hermes Eric du Halgouet kepada wartawan.

China adalah pasar barang mewah terbesar di dunia, menyumbang setengah dari penjualan global. Namun, karena pemulihan pascapandemi yang tersendat, konsumsi terus menurun.

Pesaing utama Hermes, LVMH yang menaungi Louis Vuitton dan Kering yang menaungi Gucci dan Yves Saint Laurent, melaporkan penurunan penjualan pada kuartal III-2024, masing-masing sebesar 4,4 persen dan 15 persen.

"Tidak ada penurunan penjualan di kawasan China Raya," kata du Halgouet.

Du Halgouet mengatakan bahwa penurunan jumlah pengunjung di toko-toko Hermes di China diimbangi dengan peningkatan pengeluaran per klien, khususnya untuk perhiasan, barang-barang dari kulit, dan pakaian siap pakai.

Hermes juga baru-baru ini membuka butik seluas 1.000 meter persegi Shenzen dan berencana untuk membuka dua butik lainnya di Shenyang dan Beijing.

Grup mewah itu mencatat kenaikan penjualan dua digit di pasar-pasar utamanya yang lain, termasuk kenaikan sebesar 11 persen di Amerika Serikat (AS) dan kenaikan sebesar 18 persen di Eropa dan Jepang.

Penjualan barang-barang dari kulit, segmen terlaris Hermes, naik sebesar 12,7 persen menjadi 1,57 miliar euro. Penjualan pakaian dan aksesori naik sebesar 12,1 persen menjadi 1,13 miliar euro.(Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE