ECOTAINMENT

Perusahaan Jepang Ciptakan Perangkat yang Bisa Nilai Kelezatan Mi

Yusuf Emar 16/01/2023 23:00 WIB

Perusahaan yang berbasis  di Nagano, Jepang, belum lama ini mengumumkan telah menciptakan perangkat yang bisa menganalisa rasa mi.

Perusahaan Jepang Ciptakan Perangkat yang Bisa Nilai Kelezatan Mi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Perusahaan yang berbasis  di Nagano, Jepang, belum lama ini mengumumkan telah menciptakan perangkat yang bisa menganalisa rasa mi. Teknologi ini diklaim pertama di dunia.

Melansir Odditycentral, Senin (16/1/2022), perangkat tersebut berupa mesin yang secara ilmiah bisa memperkirakan kelezatan mi soba dalam hitungan detik.

Wilayah Nagano Jepang terkenal dengan mi soba-nya, sebuah kuliner mie yang dibuat dengan tepung soba.

Untuk menghormati produksi mi soba, pembuat perangkat lokal Yatsurugigiken Inc. berkerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Shinshu untuk menciptakan penganalisa kelezatan  tersebut. 

Perangkat yang berteknologi tinggi tersebut, menerapkan fluoresensi yang diinduksi LED ultraviolet ke sekitar 2 gram tepung soba, dan mengukur tingkat fosfolipid, protein, dan zat terkait rasa lainnya.

Menariknya, dalam hitungan detik, peringkat rasa pada empat kategori berbeda seperti rasa, aroma, kehijauan dan kesegaran, akan terlihat langsung ada di layar LED.

Menurut Naoya Shimizu, presiden Yatsurugigiken, perangkat tersebut bisa menilai kualitas mi secara objektif.

"Penggiling mengandalkan wawasan pekerja terampil untuk penilaian rasa, tapi saya ingin mengevaluasi rasa soba dalam bentuk numerik dan menunjukkan kualitas mi secara objektif," ujar Naoya Shimizu, presiden Yatsurugigiken, kepada surat kabar Jepang, Asahi.

Rasa merupakan hal yang sangat subjektif, dan Yatsurugigiken mengakui bahwa rasa mi dapat dipengaruhi oleh cara merebus dan menyiapkannya.

Namun, perusahaan tersebut mengatakan dalam hal kualitas tepung soba, penganalisaannya memberikan hasil yang objektif. 

Perusahaan tersebut sudah mendapatkan paten untuk perangkat pintarnya, dan pihaknya yakin para operator restoran, pabrik, koperasi pertanian, dan entitas lain akan tertarik untuk membelinya.

Kerja sama antara Yatsurugigiken dan Universitas Shinshu dikabarkan sudah sekitar tujuh tahun lalu. Dari mulai mencoba membuat mesin yang bisa memilah biji soba berdasarkan kualitasnya.

Namun, rencana tersebut dibatalkan, lantaran membuat versi untuk komersial terbilang sangat sulit. Karena itu, minat mereka pun beralih ke analisis rasa hingga kualitas tepung soba.

Untuk ke depan, perusahaan Yatsurugigiken berencana mengadakan tes sensori berulang kali, guna membuktikan korelasi antara hasil penganalisis kelezatan mie dan seberapa tinggi orang menilai rasa serta aroma mie soba.

Yatsurugigiken mengeklaim perangkat mereka bisa sangat bermanfaat bagi petani soba, lantaran bisa membantu mereka membuktikan kualitas produk. Dengan begitu, para petani tentu berusaha untuk meningkatkan kualitas soba yang dihasilkan, guna mendongkrak daya jualnya. (NIA)

SHARE