ECOTAINMENT

PLN Pangkas Utang Rp90 Triliun, Erick Thohir: Pertamina Adaptasi

Suparjo Ramalan 03/01/2023 17:15 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Pertamina (Persero) melakukan efisiensi untuk menekan utang seperti apa yang dilakukan PT PLN.

PLN Pangkas Utang Rp90 Triliun, Erick Thohir: Pertamina Adaptasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Pertamina (Persero) melakukan efisiensi untuk menekan utang seperti apa yang dilakukan PT PLN (Persero). Dia meminta kedua BUMN energi dan kelistrikan itu tetap mengoptimalkan capital expenditure atau belanja modal.

Erick mencatat utang PLN menurun hingga Rp90 triliun dari total utang sebesar Rp 500 triliun. Salah satu alasan perseroan menurunkan jumlah utang adalah memangkas capital expenditure (capex) hingga 30 persen. 

"Dulu utangnya Rp500 triliun, lalu kita potong capex, akhirnya jadi 30 persen. Utang PLN sekarang Rp406 triliun atau Rp404 triliun, ada percepatan penurunan utang sampai Rp90 triliunan lebih," ungkap Erick, Selasa (3/1/2023). 

Untuk Pertamina, lanjut Erick, terus melakukan efisiensi anggaran secara agresif. Selain itu memperkuat pendapatan di luar dari penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Dia mengatakan BBM kedepannya tidak lagi digunakan sebagai bahan bakar. Pasalnya, banyak sektor industri akan menggunakan bahan bakar alternatif atau energi lainnya seperti listrik. 

Erick mencontohkan operasional sektor perkapalan ke depan tidak lagi menggunakan BBM, namun memakai Blue Hidrogen sebagai bahan bakar alternatif. Sama halnya dengan transportasi darat yang mengutamakan EV baterai atau listrik.

"Nah itu yang Pertamina juga akan beradaptasi. Itu yang kita pastikan harga komoditas berapa, kita samakan. Bahkan bisa lebih rendah dan tidak sekonyong-konyong, oh Pertamax, Pertamina untung sekian persen," ucapnya.

Kementerian BUMN mencatat total penghematan anggaran operasional Pertamina mencapai USD1,9 miliar atau setara Rp 29,5 triliun. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari penghematan dana selama 2020, 2021, dan 2022. 

Erick mengatakan pada pada 2022 Pertamina menghemat anggaran operasional sebesar USD600 juta. Sementara sepanjang 2020-2021 efisiensi anggaran mencapai USD1,3 miliar. Dengan begitu, total dana yang ditekan mencapai USD1,9 miliar. 

Menurutnya, efisiensi anggaran operasional BUMN energi tersebut bagian dari perbaikan bisnis perusahaan secara menyeluruh. 

"Tahun ini pun saya cek itu ada penghematan USD600 juta. Total-totalnya ini USD1,8 miliar sampai USD1,9 miliar, Ini saya bulatkan. Artinya apa, kita ingin melakukan perbaikan menyeluruh di Pertamina," ujar dia.

(SLF)

SHARE