Sempat Jadi Karyawan, Kini Abigail Johnson Salah Satu Wanita Terkaya Dunia
Johnson masuk 10 besar wanita terkaya. Tepatnya menduduki urutan ke-10 dengan kekayaan bersih USD 21,2 miliar atau setara Rp 313 triliun (kurs Rp 14.800).
IDXChannel - Pengusaha asal Amerika, Abigail Johnson ialah salah satu orang terkaya di dunia. Abigail telah menjabat sebagai CEO dan Presiden Fidelity Investments, perusahaan jasa keuangan multinasional Amerika, sejak 2014.
Dia juga adalah Ketua Fidelity International, perusahaan saudara internasional Fidelity Investments.
Mengutip dari Forbes, dalam daftar wanita terkaya di dunia 2022, Johnson masuk 10 besar wanita terkaya. Tepatnya menduduki urutan ke-10 dengan kekayaan bersih USD 21,2 miliar atau setara Rp 313 triliun (kurs Rp 14.800).
Dikutip dari Money Inc, Johnson sendiri sebelum akhirnya menduduki jabatan sekarang, ia pernah juga menjadi karyawan biasa di perusahaan keluarganya itu.
Bahkan ia pernah menjadi karyawan part time di Fidelity Investments. Kemudian menjadi karyawan yang berstatus sebagai analis pemula.
Prinsip dari Ayahnya, jika Johnson ingin menjabat pada kedudukan yang tinggi di perusahaan, dia harus melalui proses yang sama seperti karyawan lainnya. Setelah bekerja sebagai analis dan manajer portofolio selama lebih dari satu dekade, ia diangkat sebagai Presiden Fidelity Asset Management pada tahun 2001.
Empat tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Head of Retail, Workplace, and Institutional Business. Beberapa tahun kemudian lagi, Johnson diangkat menjadi presiden pada 2012. Hingga akhirnya pada 2014, dia melangkah ke peran CEO setelah kepergian ayahnya.
Johnson dikenal sebagai pemimpin yang mengedepankan kesetaraan gender dalam perusahaan. Berkat programnya, kini Fidelity juga mempekerjakan wanita antara umur 14 sampai 22 tahun, yang akan didorong agar mahir dalam bidang jasa keuangan.
Berkat kesuksesannya, ia menjadi wanita pertama yang melayani di dewan Forum Layanan Keuangan, sebuah organisasi kebijakan dan advokasi ekonomi non-partisan yang keanggotaannya terdiri dari CEO dari delapan lembaga keuangan terbesar yang berbasis di AS.
(Penulis Ridho H magang idxchannel.com)
(SAN)