ECOTAINMENT

Simak Persiapan Kementerian Pariwisata Hadapi Libur Nataru 2024/2025

Dimas Andhika 18/12/2024 17:00 WIB

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan kesiapan sektor pariwisata dalam menghadapi lonjakan pergerakan wisatawan.

Simak Persiapan Kementerian Pariwisata Hadapi Libur Nataru 2024/2025. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Menyambut momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan kesiapan sektor pariwisata dalam menghadapi lonjakan pergerakan wisatawan yang diperkirakan mencapai 110,67 juta orang.

"Kami sudah memantau dan mempersiapkan berbagai aspek dalam sektor pariwisata, terutama untuk puncak arus wisatawan antara 21-24 Desember 2024, 28-31 Desember 2024, dan 2-5 Januari 2025," ujarnya sebagaimana dikutip dari siaran pers, Rabu (18/12/2024).

Menurut data dari Kementerian Perhubungan, daerah tujuan wisata utama selama liburan kali ini masih terpusat di Pulau Jawa, dengan Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat sebagai provinsi yang diprediksi akan menerima kunjungan terbanyak.

Selain itu, Jabodetabek, Bali, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, serta Sulawesi Selatan juga diperkirakan akan menjadi destinasi favorit para wisatawan.

Strategi Kesiapan Pariwisata

Untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan wisatawan, Kementerian Pariwisata telah menyusun sejumlah strategi, yang akan berlaku hingga Januari 2025. Salah satu langkah utama adalah penerbitan Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman dan Nyaman. Surat edaran ini bertujuan untuk memastikan standar Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) diterapkan dengan baik di setiap destinasi wisata.

"Kami juga sudah meminta setiap destinasi untuk melakukan risk assessment guna mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk lonjakan jumlah wisatawan pada puncak musim liburan," ujar dia.

Sebagai bagian dari upaya ini, Kementerian Pariwisata juga melakukan peninjauan langsung ke beberapa lokasi strategis, seperti Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, serta Pelabuhan Gilimanuk. Peninjauan berikutnya akan dilakukan di lokasi-lokasi wisata populer, seperti Taman Impian Jaya Ancol, Kebun Binatang Ragunan, dan Taman Safari Bogor.

Kesiapan Infrastruktur

Selain koordinasi dan sosialisasi, Menpar Widiyanti juga memberi apresiasi kepada Kementerian Perhubungan dan para pemangku kepentingan lainnya yang telah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung. Di Bandara Ngurah Rai Bali, misalnya, telah dibangun jembatan penyeberangan untuk memudahkan akses antara terminal kedatangan dan keberangkatan, serta fasilitas drop-off yang lebih efisien bagi para penumpang. 

“Kami ingin memastikan bahwa wisatawan dapat menikmati liburan dengan tenang, tanpa gangguan apapun. Semua fasilitas ini kami persiapkan untuk menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan," kata dia.

Kementerian Pariwisata juga mengaktifkan manajemen krisis untuk memantau segala aktivitas pariwisata selama periode liburan, serta bekerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk memastikan protokol CHSE diterapkan dengan ketat di seluruh lokasi wisata. 

Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan

Widiyanti juga mengingatkan kembali cuaca ekstrem selama periode liburan adalah salah satu tantangan utama yang perlu diwaspadai. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca buruk, yang dapat memengaruhi keselamatan wisatawan.

“Cuaca ekstrem memang bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Karena itu, kami mendorong semua pemangku kepentingan untuk memantau perkiraan cuaca dan memperhatikan informasi terbaru agar bisa memberikan arahan yang tepat kepada wisatawan," katanya.

(Dhera Arizona)

SHARE