ECOTAINMENT

Simak Tujuh Langkah Amankan Data dan Informasi Pribadi

Intan Rakhmayanti Dewi 11/12/2021 13:55 WIB

Data dan informasi pribadi kini menjuadi sesuatu yang sangat berharga. Jika terlalu terbuka, bukan tidak mungkin data-data kita akan digunakan oleh orang lain.

Simak Tujuh Langkah Amankan Data dan Informasi Pribadi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Data dan informasi pribadi kini menjuadi sesuatu yang sangat berharga. Jika terlalu terbuka, bukan tidak mungkin data-data kita akan digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan.

Jika tidak segera diantipasi, kehilangan atau kebocoran informasi sensitif dapat menjadi masalah serius bagi banyak orang maupun lembaga. Seperti yang kita tahu, bahwa tidak ada satupun bisnis yang tidak memiliki data sensitif, bahkan sebuah perusahaan ritel kecil sekalipun.

Untuk melindungi data pribadi dan informasi penting dari risiko kebocoran atau jatuh ke tangan yang tidak tepat, Kaspersky memberikan tips menyimpan informasi sensitif agar aman dari peretasan.

1. Aktifkan Enkripsi Disk di Semua Perangkat

Pastikan untuk mengaktifkan enkripsi disk penuh (FDE – full disk encryption) di seluruh perangkat yang menyimpan atau mentransmisikan data rahasia.
Enkripsi dapat melindungi data jika perangkat jatuh ke tangan yang salah. Di Windows, alat FDE disebut BitLocker, sementara macOS dengan FileVault-nya.
FDE diaktifkan secara default di sebagian besar ponsel iOS dan Android.

2. Batasi Akses Data Penting Hanya Di Kantor

Skenario umum dari banyak jatuhnya data penting ke tangan yang salah adalah melalui kehilangan atau
pencurian media fisik seperti hard disk eksternal atau flash drive.

Idealnya, data-data sensitif memang tidak boleh dibawa meninggalkan kantor. Bahkan, jika harus menyalin ke media eksternal sekalipun Anda harus mengenkripsi data terlebih dahulu.

3. Jangan Mentransfer Data Yang Tidak Terenkripsi Melalui Internet

Terkadang ada saat ketika kita perlu mengirim data penting secara online, melalui email atau layanan berbagi
file. Kaspersky dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/12), menyarankan untuk menghindarinya bila memungkinkan.

Namun jika benar-benar harus mengirimkan file tersebut, setidaknya enkripsi terlebih dahulu, jika terjadi intersepsi. Cara
termudah adalah membuat arsip yang dilindungi kata sandi.

Setelah mengenkripsi informasi, kirim kata sandi kepada penerima melalui saluran yang berbeda — misalnya, lampirkan informasi ke email, tetapi kirimkan kata sandi melalui aplikasi perpesanan yang mendukung enkripsi end-to-end.

4. Hapus Data Sensitif Yang Tidak Lagi Diperlukan

Bahkan informasi yang sudah tidak digunakan masih dapat menyebabkan masalah, jadi sebaiknya singkirkan. Untuk informasi yang tidak begitu sensitif, paling tidak, hapus dan kosongkan Recycle Bin sehingga data tidak dapat dipulihkan dengan sekali klik.

5. Enkripsi Cadangan

Cadangan data sangat penting, tapi itu juga dapat menjadi sumber kebocoran. Untuk itu perlu dicatat sebelum membuat cadangan data rahasia, Anda harus menempatkannya di wadah kripto.

6. Simpan Lebih dari Satu Salinan

Simpanlah data di beberapa tempat yang terisolasi satu sama lain. Misalnya,  menyimpan satu salinan file di komputer dan salinan lainnya di drive eksternal atau di penyimpanan cloud. Tapi tetap perlu diingat jangan lupa untuk mengenkripsi file terlebih dahulu.

7. Mengamankan Arsip dan Kata Sandi Wadah Kripto

Kehilangan kata sandi untuk arsip yang berisi data bisnis penting berarti Anda telah kehilangan data
tersebut.

Simpan kata sandi dalam aplikasi yang dibuat khusus untuk membuat dan menyimpan kata sandi kompleks dengan aman. (TYO)

SHARE