ECOTAINMENT

Sumber Pendapatan Industri Musik sejak 1973, CD Masih Zaman?

Zalfa Amelia/Magang 23/10/2023 14:56 WIB

Format Compact Disc (CD) masih menjadi sumber pendapatan industri musik terbesar selama 50 tahun terakhir.

Sumber Pendapatan Industri Musik sejak 1973, CD Masih Zaman? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Format Compact Disc (CD) masih menjadi sumber pendapatan industri musik terbesar selama 50 tahun terakhir.

Menurut laporan Asosiasi Industri Rekaman Amerika, elama tujuh tahun berturut-turut, pendapatan rekaman musik di Amerika Serikat (AS) meningkat, mencapai rekor tertinggi sebesar USD15,9 miliar atau setara dengan Rp253 triliun (kurs Rp15.900 per dolar).

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Rekaman Amerika (RIAA) sebagaimana dilansir Visual Capitalist, Senin, (23/10/2023) CD menduduki posisi teratas di antara format lainnya dengan total pendapatan sejak 1973 hingga 2022 sebesar USD367 miliar atau senilai Rp5.835 triliun. (Lihat tabel di bawah.)

 

Sejak 1970-an hingga 1990-an, industri musik mengalami transformasi yang luar biasa dalam format fisik. Vinyl menempati posisi kedua sebagai sumber pendapatan terbesar industri musik dengan total pendapatan USD128 miliar.

Awal 1970-an menjadi masa keemasan bagi Vinyl atau piringan hitam. Melahirkan lagu-lagu klasik yang tak lekang oleh waktu seperti "Dark Side of the Moon" (1973) dari Pink Floyd, "IV" (1971) dari Led Zeppelin, dan "Rumours" (1977) dari Fleetwood Mac, yang masih memikat para kolektor dan penggemar musik sampai sekarang.

Vinyl atau piringan hitam kemudian tergeser oleh kaset yang lebih praktis pada 1980-an. Mereka yang mengalami masa remaja selama tahun 80-an akan mengingat bagaimana Walkman menjadi salah satu teman terbaik pada masanya. Pemutar kaset juga popular dan menjadi perlengkapan standar di dalam mobil.

Namun, perubahan terbesar di abad ke-20 dimulai sejak munculnya musik digital dan compact diskc (CD) pada tahun 90-an.

Lompatan yang signifikan dalam kapasitas dan kualitas audio antara kaset dan CD membuatnya cepat memimpin penjualan, hingga mencapai puncaknya dengan penjualan global diperkirakan sekitar 2,5 miliar.

Selama 20 tahun terakhir, streaming mengambil alih industri musik.

Pendapatan musik digital mencakup 89 persen dari pendapatan industri musik AS pada 2022. Layanan streaming seperti Spotify, Amazon Music, dan Apple Music menyumbang 84 persen dari total pendapatan industri.

Jumlah langganan berbayar untuk layanan musik sesuai permintaan melonjak melewati 92 juta, menunjukkan selera musik yang terus meningkat.

Selama tiga tahun berturut-turut, rapper Puerto Rico, Bad Bunny, menjadi artis yang paling banyak di-streaming (18,5 miliar streaming), diikuti oleh Taylor Swift, Drake, The Weeknd, dan BTS.

Fakta menarik lainnya adalah meskipun musik digital terus meningkat, bukan berarti format fisik akan berakhir. Penjualan vinyl bahkan Kembali meningkat pada 2022.

Survei mengungkapkan bahwa konsumen milenial justru mendorong penjualan. Alasan untuk tren ini bervariasi, termasuk faktor-faktor seperti kualitas audio yang superior dari vinyl, persepsi vinyl sebagai barang koleksi, dan bahkan daya tarik memiliki pemutar piringan hitam yang indah. (ADF)

SHARE