ECOTAINMENT

Terbongkar Antigen Daur Ulang, Ini Cara Bedakan Alat Swab Bekas dan Baru

Muhammad Sukardi 03/05/2021 14:51 WIB

Terbongkarnya modus oknum PT Kimia Farma yang menggunakan alat rapid swab antigen daur ulang di Bandara Kualanamu membuat publik resah.

Ini Cara Bedakan Alat Swab Bekas dan Baru (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Terbongkarnya modus oknum PT Kimia Farma yang menggunakan alat rapid swab antigen daur ulang di Bandara Kualanamu membuat publik resah. Mungkinkah praktik curang ini terjadi juga di tempat lain?

Masyarakat mesti waspada sebelum petugas medis mengambil sampel baik itu lewat hidung maupun mulut. Sebab, mungkin saja alat swab yang dipakai adalah barang bekas. Karena itu, Anda harus tahu bagaimana cara membedakan alat swab baru dan bekas.

1. Kemasan tersegel sempurna

Dijelaskan Ahli Patologi Klinik Laboratorium Primaya Hospital Karawang, dr Hadian Widyatmojo, SpPK, masyarakat jangan takut buat minta ke tenaga kesehatan yang akan mengambil sampel untuk menujukkan keaslian produk yang dipakainya.

"Masyarakat boleh banget untuk meminta petugas swab memperlihatkan bahwa alat swab yang dipakai masih baru terlihat dari kemasan yang masih disegel dan dibuka di depan pasien," katanya dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Senin (3/5/2021).

2. Petugas yang benar akan mengonfirmasi identitas diri

Dokter Hadian menambahkan bahwa petugas swab akan menanyakan ulang nama pasien dan tanggal lahir sebelum melakukan pemeriksaan untuk menghindari kesalahan identitas pasien.

"Anda patut curiga kalau petugas swab tidak menanyakan identitas Anda atau bahkan tidak membuka kemasan di depan mata Anda," terang dr Hadian.

3. Petugas swab menyobek kemasan di depan pasien

Alat swab yang baru dipastikan kesterilannya dan ini dapat diketahui salah satunya dari masih tertutup rapatnya kemasan alat swab. Itu kenapa menjadi penting proses penyobekan kemasan di depan pasien.

"Petugas yang benar akan menunjukkan pada pasien bahwa kemasan alat swab masih tertutup rapat dalam kemasan dan dia akan membuka kemasan di depan pasien. Alat swab itu bersifat steril dan mudah terkontaminasi jika kemasan sudah rusak," tambah Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Barat, dr Dwi Fajaryani, SpPK.

4. Kemasan tidak direkatkan dengan double tape

"Kemasan alat swab yang baru juga dapat dikenali dengan perekat kemasan itu sempurna, bukan dilem atau direkatkan dengan double tape," singkat dr Dwi.

5. Alat swab yang asli itu putih besih, tidak berbau, dan mulus

Tidak hanya soal kemasan dan etika petugas swab di depan pasien, Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Makassar, dr Selvi Josten, SpPK, pun mengimbau agar masyarakat lebih 'aware' dengan alat swabnya itu sendiri.

"Jadi, alat swab yang baru itu berwarna putih bersih, mulus atau tidak kelihatan bergerigi, serta tidak berbau. Kalau kondisinya tidak demikian, Anda patut curiga," katanya.

6. Punya NIE Kemenkes yang jelas

Dokter Selvi pun meminta kepada masyarakat agar tidak sungkat menanyakan Nomor Ijin Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan alat swab-nya. "Aku saranin agar masyarakat tidak segan untuk minta ke petugas swabnya untuk memperlihatkan sertifikat NIE alat tersebut," saran dia. (RAMA)

SHARE