3 Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses di Indonesia yang Pernah Gagal Berbisnis

Banyak pengusaha sukses di Indonesia yang pernah mengalami kegagalan dalam berbisnis. Namun mereka bangkit dan kembali mencoba usaha baru.

IDXChannel—Banyak pengusaha sukses di Indonesia memiliki kisah inspiratif yang dapat dijadikan motivasi. Beberapa di antaranya memulai dari nol, lalu mengembangkan usahanya hingga membuka cabang di mana-mana. 

Banyak juga di antaranya yang sukses mengantarkan perusahaannya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Kegigihan dan keuletan para pengusaha sukses ini patut ditiru oleh masyarakat umum, tidak hanya oleh wirausaha pemula. 

Siapa saja mereka dan bagaimana perjalanan bisnisnya yang menginspirasi? Berikut kisah menariknya. 

Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses di Indonesia yang Pernah Gagal 

Achmad Zaky, Bukalapak 

Achmad Zaky adalah founder PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia. Ia adalah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan prestasi yang mengagumkan. 

Sebelum akhirnya memulai bisnis e-commerce, Zaky pernah mencoba berjualan mie ayam semasa berkuliah. Namun gagal, padahal ia telah menghabiskan tabungannya untuk memodali usahanya itu. 

Zaky yang akhirnya mendirikan perusahaan konsultasi IT, sempat terlibat dalam pembuatan software untuk menghitung hasil rekapan suara pemilu (Quick Count). Dengan perusahaannya itu ia juga membantu perusahaan-perusahaan membangun sistem IT. 

Ia merintis Bukalapak pada 2010 bersama teman-temannya. Website yang mulanya untuk kalangan internal perusahaannya, menjadi cikal bakal e-commerce Bukalapak. Setahun kemudian, ribuan pedagang UMKM bergabung dengan Bukalapak. 

Hermanto Tanoko, Avian Brands 

Hermanto Tanoko adalah salah satu konglomerat Indonesia yang sudah lama berbisnis di Indonesia. Konglomerasi Tanoko mencakup brand cat terkenal (AVIA) dan air minum dalam kemasan (CLEO). 

Bisnis cat itu dimulai dari ayahnya, Sutikno Tanoko, yang sebelumnya berkongsi dagang dengan rekan-rekannya. Sutikno mendidik Hermanto dan saudara-saudaranya untuk gigih berusaha dan mengerti cara berhemat. 

Hermanto dan saudara-saudaranya diajari untuk tidak bermewah-mewah sebelum sukses. Sang ayah bahkan pernah menolak makan ayam karena merasa kondisi keluarganya belum layak untuk dapat menikmati hidangan ayam. 

Hermanto lantas meneruskan bisnis cat yang dirintis sang ayah. Saat usahanya mulai berkembang, Hermanto pernah mencoba ekspansi ke sektor-sektor usaha yang saat itu dinilainya berpotensi. 

Ia pernah gagal dan merugi ketika berbisnis disket, kayu, resin, dan kulit. Kerugiannya mencapai jutaan dolar AS. Hermanto mengakui kegagalannya itu diakibatkan hasratnya untuk masuk ke sektor bisnis yang tidak sepenuhnya ia pahami. 

Afit Dwi Purwanto, Holycow! 

Afit atau Chef Afit adalah pendiri restoran steak wagyu dengan harga terjangkau bernama Holycow! Pada masanya, Holycow! adalah salah satu restoran yang berani menawarkan steak dengan harga terjangkau bagi masyarakat. 

Dengan Holycow! Afit ingin membuktikan bahwa hidangan steak yang biasanya dikenal sebagai makanan orang kaya, dapat dinikmati juga oleh konsumen dari kelas menengah. Sampai saat ini, Holycow! masih aktif beroperasi dan berhasil membuka belasan cabang. 

Sebelum akhirnya sukses dengan Holycow!, Afit pernah gagal berbisnis. Dulu Afit pernah berbisnis kaus distro, produknya pernah dipakai oleh salah satu VJ MTV. Namun bisnis itu gagal lantaran Afit belum pandai mengelola uang. 

Setelah menikah ia kembali menjajal bisnis lain, kali ini dengan menjual keripik dan mendirikan perusahaan trading. Namun lagi-lagi kedua bisnis ini gagal, Afit bahkan pernah tertipu dan merugi hingga Rp300 juta. 

Namun akhirnya ia justru berjodoh dengan bisnis steak wagyu. Dengan modal pas-pasan, Holycow! membuka gerai pertama kali dengan warung tenda di Radio Dalam, Jakarta Setalan. 

Konsep ini akhirnya populer bagi penikmat kuliner ibu kota. Sampai akhirnya Holycow mampu membuka gerai permanen dan melakukan ekspansi ke beberapa area. 

Itulah beberapa kisah inspiratif pengusaha sukses di Indonesia yang pernah mengalami kegagalan dalam berbisnis. (NKK)