INSPIRATOR

3 Kisah Nyata Melunasi Utang yang Dapat Dijadikan Motivasi dan Inspirasi

Kurnia Nadya 03/12/2024 15:58 WIB

Banyak debitur berhasil keluar dari lilitan utang ratusan juta dan miliaran rupiah. Caranya tentu tidak mudah. Ada yang harus berhadapan dengan debt collector.

3 Kisah Nyata Melunasi Utang yang Dapat Dijadikan Motivasi dan Inspirasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Kisah nyata melunasi utang dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi orang-orang yang tengah bergelut dengan jeratan utang. Banyak debitur berhasil keluar dari lilitan utang ratusan juta dan miliaran rupiah. 

Caranya tentu tidak mudah. Beberapa di antaranya memerlukan waktu beberapa tahun untuk melunasi semua utang-utangnya, beberapa lainnya harus bernegosiasi dengan pihak kreditur dan debt collector

Namun pada akhirnya, dengan tekad kuat untuk keluar dari lingkaran setan, mereka berhasil bangkit dan mengangsur pelunasan utang secara bertahap. 

Berikut ini adalah beberapa kisah nyata melunasi utang yang dapat bermanfaat bagi debitur yang tengah berjuang melunasi utang. 

Kisah Nyata Melunasi Utang 

1. Dwi Rizky Setiawan 

Dwi Rizky Setiawan adalah seorang pengusaha bakso malang yang sukses. Sebelum akhirnya menjadi pengusaha kuliner, Dwi pernah berkecimpung sebagai kontraktor di sektor pertambangan. 

Pada masa-masa inilah dia mengalami kegagalan. Usahanya pailit dan dia terjerat utang hingga Rp2 miliar. Selepas gagal dengan bisnis kontraktor, Dwi mencoba peruntungan dengan berdagang adonan bakso. 

Awalnya, kreditur yang mengutanginya sempat menyangsikan usaha Dwi, dan mengatakan bahwa Dwi bakal butuh waktu bertahun-tahun untuk melunasi utang miliaran rupiah. Namun upaya Dwi dan rekan-rekannya berbuah manis. 

Rupanya bisnis adonan baksonya diminati banyak orang. Pelan-pelan, Dwi mengembangkan bisnis baksonya dengan membuat bakso malang frozen dan restoran yang menyajikan bakso malang siap makan. 

Dwi menerima pesanan bakso frozen ke Hong Kong hingga belasan ribu bungkus. Hingga saat ini pun, Dwi masih memproduksi dan menjual bakso malang di Kota Malang. Usahanya itu terbukti membuahkan hasil dan membuatnya mampu berproduksi tanpa utang. Tentu saja, utangnya yang miliaran rupiah itu pun akhirnya lunas. 

2. Christina Ratnaningsih 

Christina Ratnaningsih adalah seorang ibu rumah tangga dan mantan pengajar. Dia pernah membagikan pengalamannya terjerat 63 pinjol dengan nilai pinjaman hingga Rp65 juta. Total nilai utangnya bisa mencapai 40 kali gaji bulanannya. 

Christina membagikan kisahnya di kanal YouTube Solusi TV. Dia mengaku awal mula mengajukan pinjaman online berawal dari mindset yang ‘menggampangkan’ utang, sehingga tanpa terasa lama-lama utangnya bertambah. 

Utang yang awalnya untuk kebutuhan tersier, karena pengelolaan yang salah, akhirnya membuat Christina harus berutang untuk membayar angsuran utang. Gali lubang dan tutup lubang. 

Christina sempat terjebak pada masa itu selama beberapa saat. Dia juga mulai diteror debt collector, bahkan namanya sudah tercemar karena aksi penagihan yang tidak manusiawi. 

Christina akhirnya bertekad untuk menyudahi lilitan utangnya ini dengan terbuka dan jujur pada seorang mentor rohani di gerejanya. Dari situ, dia berusaha untuk terbuka juga ke keluarganya, terutama anak-anak dan suaminya. 

Dia mendapatkan bimbingan dan arahan untuk melunasi utangnya selangkah demi selangkah. Mulai dari memperketat pengeluaran, menyusun skala prioritas pelunasan, dan negosiasi restrukturasi dengan pihak pinjol. 

Christina membutuhkan waktu beberapa bulan hanya untuk menyelesaikan negosiasi restrukturasi. Dari situ, perlahan tapi pasti, utang-utangnya mulai terselesaikan satu per satu. 

3. Anna Fahruliah 

Cerita Anna Fahruliah diunggah di situs resmi Baznas. Anna adalah seorang pengusaha di bidang elektronik, dia berusia 39 tahun dan tinggal di Jakarta Timur. Karena usaha yang gagal, Anna terjerat utang hingga Rp750 juta. 

Dia harus berhadapan dengan debt collector yang terus menagih utang-utangnya. Pada masa kelam itu, untungnya saja Anna masih mendapat dukungan penuh dari keluarganya untuk menghadapi cobaan hidup. 

Anna akhirnya mendapatkan informasi terkait bantuan yang diberikan Baznas kepada umat muslim yang kesulitan (terjerat utang dan butuh bantuan). Bantuan ini berupa modal usaha untuk memajukan usaha, yang hasilnya kelak dapat digunakan untuk pelunasan. 

Awalnya Anna trauma dengan pinjaman. Namun setelah diyakinkan bahwa modal usaha dari Baznas tidak berbunga, maka Anna mengajukan bantuan itu. Dia menerima Rp3 juta dan digunakannya untuk membeli peralatan usaha. 

Anna mulai berdagang kue-kue ringan. Dia dapat berjualan dengan tenang tanpa takut dikejar utang berkat bantuan modal usaha Baznas, dan mulai mengangsur utangnya yang bernilai ratusan juta.

Itulah beberapa kisah nyata melunasi utang yang dapat dijadikan motivasi dan semangat untuk melunasi utang dan menghindari utang-utang yang bersifat tidak urgent. 


(Nadya Kurnia)

SHARE