INSPIRATOR

Belajar Leadership dari Ignasius Jonan, Jor-joran Rombak KAI hingga Jadi Bisnis Profitable

Noviyanti R/Magang 23/10/2023 20:25 WIB

Cara Ignasius Jonan merombak KAI memberikan contoh kepemimpinan yang baik dan patut untuk dipelajari dan ditiru.

Belajar Leadership dari Ignasius Jonan, Jor-joran Rombak KAI hingga Jadi Bisnis Profitable. (Foto: MNC Media)

IDXChannelIgnasius Jonan adalah mantan Menteri Perhubungan, namun ia lebih dikenal sebagai sosok yang telah berhasil mengubah wajah perkeretaapian di Indonesia menjadi jauh lebih baik.

Jonan yang terlahir pada 1963, mengawali karirnya di PT KAI pada 2009, saat ia ditunjuk untuk menjabat posisi dirut. Meski tanpa pengalaman di bidang transportasi, nyatanya ia berhasil mengubah citra dan bisnis kereta api

PT KAI yang dulu yang kerap rugi, di bawah pengelolaannya perlahan-lahan menjadi bisnis yang mendulang profit. Namun perjalanannya dalam mengubah tata kelola KAI tak semudah membalikkan tangan. 

Jonan mengubah KAI secara keseluruhan, dari internal hingga eksternal. Ia memulai dengan menyejahterakan karyawannya tanpa pandang bulu, tanpa peduli pendidikan terakhir yang diampu karyawannya. 

Di awal jabatannya sebagai Direktur PT KAI, Ignasius Jonan mengaku terkejut saat tahu gaji Kepala Stasiun Gambir hanya Rp2,7 juta per bulan. Dari sana, ia mengusulkan agar PT KAI melakukan rombak besar-besaran.

Rencana Jonan ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Beberapa pihak ternyata tidak menyetujui sarannya dengan alasan keuangan KAI yang tidak stabil. Jonan pun meyakinkan dengan bertaruh untuk mengundurkan diri jika KAI tetap rugi selama satu tahun kedepan.

Perlahan, pendapatan karyawan dinaikkan. Gaji Kepala Stasiun Gambir yang semula tidak sampai Rp3 juta, naik menjadi puluhan juta saat Jonan menjabat. Rombakan gaji ini tak terkecuali hingga pada karyawan yang menjaga palang perlintasan KAI. 

Dalam perbincangan dengan Helmy Yahya di kanal YouTube Helmy Bicara, Jonan mengaku telah mengirim banyak karyawan ke luar negeri untuk belajar tata kelola bisnis kereta api. Lagi-lagi tanpa pandang bulu, selama berkompeten, ia bersedia menyekolahkan karyawannya. 

Jonan juga melakukan banyak perubahan dan perbaikan seperti pemberantasan calo tiket, kewajiban membeli tiket, peningkatan kenyamanan stasiun, pemasangan AC di kereta, dan larangan merokok dan  naik ke atas atap.

Dalam masa kepemimpinannya, KAI juga menjalankan banyak peremajaan sarana, dengan peluncuran kereta-kereta baru lalu mendatangkan 100 lokomotif seri CC206 untuk angkutan barang dan penumpang di Jawa.

Pada 2014, Jonan tercatat memecat 200 karyawan atau pensiun dini karena dianggap malas. Berkebalikan dengan citranya yang murah senyum dan senang terjun ke lapangan ia tidak mengenal kompromi saat menertibkan stasiun dari pedagang dan bangunan liar.

Jonan yakin bahwasannya tindakan untuk merubah dari hal yang paling mudah dan paling sepele dapat mengubah segalanya. Dan terbukti, Jonan berhasil mengubah sistem perkeretaapian di Indonesia dengan signifikan.

Kesuksesan Ignasius Jonan dalam mentransformasi wajah PT KAI menjadikan ia diangkat menjadi Menteri Perhubungan di 2014 dan berhasil membuat gebrakan-gebrakan baru di dunia transportasi Indonesia menjadi lebih baik. (NKK)


Penulis: Noviyanti Rahmadani

SHARE