IDXChannel - Mantan Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan mengatakan transformasi yang dilakukan Kereta Api Indonesia (KAI) yang dirasakan oleh masyarakat saat ini, tidak terlepas dari transformasi digital. Dalam ceritanya, ia menyebutkan bahwa selama dirinya memimpin KAI, salah satu tantangan transformasi digital yang ia temui adalah tantangan dalam bentuk kultur.
Ia mencontohkan salah satu tantangan KAI pada waktu itu adalah bagaimana mengatur supaya tidak ada calo di stasiun. Jonan menyebut, dalam mengatasi persoalan tersebut tidak bisa jika tidak menggunakan digital. Sehingga pada akhirnya transformasi digital KAI dengan mencetuskan pembelian tiket secara online.
“Kalau saat itu tidak pakai digital, itu (menghilangkan calo) tidak bisa. Akhirnya kita ciptakan transformasi baru. Orang-orang bisa pesan tiket lewat handphone dalam bentuk aplikasi-aplikasi, bisa dibeli di Indomaret, alfamart yang gerainya ada 10.000 lebih di Indonesia dan juga bisa lewat internet, dll,” ujarnya dalam acara webinar PPM School of Management, Sabtu (17/7/2021).
Dengan transformasi digital tersebut, lanjut dia, bisa menghapus adanya percaloan dan membuat stasiun menjadi lebih user friendly dan public friendly.
Menurutnya, digitalisasi seringkali tidak berhasil secara sempurna atau bahkan gagal. Hal itu terjadi lantaran kulturnya tidak disiapkan dengan baik. Jonan menyadari bahwa digitalisasi berdampak pada banyak hal. Seperti stabilitas organisasi, peranan setiap orang yang berada di organisasi termasuk juga kepada stakeholder yang terkait.