INSPIRATOR

Berkah PHK, Pemuda Ini Sukses Bisnis Sepatu Bola Rumahan

Irfan Maulana/MPI 22/11/2022 17:29 WIB

PHK bisa menjadi berkah bagi orang-orang yang mau berjuang. Intip kisah pemuda korban PHK yang kini sukses bisnis sepatu bola rumahan.

Berkah PHK, Pemuda Ini Sukses Bisnis Sepatu Bola Rumahan. (Foto: Irfan Maulana).

IDXChannel - Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK menjadi momok menakutkan bagi para pekerja. Kebijakan perusahaan ini membuat para buruh kelimpungan mencari pekerjaan pengganti pasca PHK agar dapurnya tetap ngebul.

Namun demikian, kebijakan tersebut tak diambil pusing oleh seorang warga Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Indrayani.

Pria 30 tahun itu langsung membangun usahanya sendiri setelah di PHK di perusahaan yang memproduksi sepatu di kawasan Kabupaten Tangerang.

Memiliki keahlian di bidang produksi sepatu di perusahaan sebelumnya, Indrayani mengadopsi hal tersebut. Kini, Indrayani membuka usaha produksi sepatu di rumahnya, Kampung Mampelem, Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

"Dari awal saya sebenarnya sudah komitmen enggak mau saya selamanya kerja. Ini saya serap ilmunya ketika ada peluang buat usaha. Nah kebetulan kan ada momen kemarin, momen pemutihan (PHK)," ujarnya, Selasa, (22/11/2022).

Indrayani mengatakan, dia di PHK pada September 2022 setelah 12 tahun bekerja. Beruntung, perusahaannya bertanggung jawab dengan memberikan semua haknya. Sejak saat itu pun, dia tancap gas membangun usahanya.

Namun tak langsung berdiri, selama dua minggu setelah di PHK Indrayani mempelajari kembali ilmu terkait produksi sepatu. Kemudian dia membeli bahan baku dan mesin produksi. 

"Kita keluar dari perusahaan, kita aplikasikan di rumah tapi dengan produk yang beda. Kalau itu (perusahaan) kan buat skateboard dan running, sekarang kita di soccer dan futsal," katanya.

Indrayani fokus memproduksi sepatu untuk sepak bola dan futsal. Memang, untuk sementara ini, kata dia, sepatu yang diproduksi belum memiliki merek, lantaran masih baru.

"Lagi mau buat produk sendiri, sementara non brand untuk nopang kehidupan di rumah," katanya.

"Rencananya emang mau brand sendiri ini, lagi mau ketemu sama development. Bikin pola harus ketemu yang ahli buat design untuk merek sendiri, buat dijual di online," tambahnya.

Meski demikian, sepatu produksinya laku keras di pasaran. Indrayani mengungkapkan, dalam sebulan dia bisa mengirim 300 sampai 500 pasang sepatu ke berbagai daerah di Indonesia. Indrayani dibantu oleh 6 karyawannya untuk memproduksi sepatu. 

"Pengirimannya ke daerah Gresik, Sidoarjo, Karawang, Surabaya. Iya nasional masih di Indonesia saja. Per bulan 300 sampai 500 pasang. Sudah diterima di pasar karena kualitas sudah standard," ungkapnya.

Indrayani menjual sepatunya per pasang Rp65 ribu. Biasanya, dia menjual di pasar daring dan media sosial. Rata-rata pelanggannya adalah penjual sepatu yang membeli produknya dengan jumlah banyak.

(FAY)

SHARE