Cerita Inspiratif Mohammad Feriadi: Jadi Kurir dan Customer Service Sebelum Pimpin JNE
Mohammad Feriadi adalah putra pendiri JNE yang kini menjadi pimpinan utama, namun ia memulai kariernya di JNE dengan menjadi kurir.
IDXChannel—Cerita inspiratif tentang Mohammad Feriadi menarik untuk diulas. Ia adalah putra pendiri PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, atau JNE, yang bergabung dengan bisnis keluarganya dari posisi nol.
JNE sendiri didirikan oleh Suprapto Suparno pada 1990, ia meninggal dunia pada 2015. Sepeninggal Suprapto, JNE waktu itu sempat dipimpin oleh Johari Zein sebelum akhirnya kursi kepemimpinan diisi oleh Feriadi.
Meskipun Feriadi adalah putra sang pendiri, ia mulai bekerja di JNE seperti layaknya karyawan lain. Feriadi yang terlahir pada 1969 ini, bergabung dengan perusahaan ayahnya pada 1996.
“Saya bergabung di JNE pada 1996, saya awali karier dari posisi yang tidak terlalu tinggi. Saya yakin manajemen waktu itu juga punya maksud dan tujuan tertentu. Pelajaran ini saya rasa sangat penting, karena saya bawa sampai hari ini,” tuturnya dalam program ‘CEO Bicara’ di kanal YouTube IDXChannel.
Feriadi mengaku ia justru takut bila diberi amanat begitu besar, yakni menduduki jabatan tinggi secara langsung, di saat ia belum menguasai bisnis JNE sepenuhnya. Dengan bekerja sebagai kurir, ia menjadi tahu sulitnya mengirim barang dan mengatasi komplain pelanggan.
Ia memulai pekerjaannya dengan menjadi kurir, dan sama seperti karyawan pada umumnya, Feriadi pun mengikuti proses training dan orientasi. Hari-hari pertama berkarier di JNE, Feriadi pernah bertugas mengirimkan barang ke Thailand.
Saat itu, ia bertugas untuk membawa paket secara hand carry, mengantarnya langsung ke pabrik selaku penerima paket. Barang yang dibawanya saat itu bernilai tinggi, jadi Feriadi harus membawanya dengan hati-hati.
Setelah menjadi kurir, Feriadi juga pernah bekerja sebagai customer service di JNE. Dan sepanjang kariernya di perusahaan kurir itu, Feriadi kerap diberi tugas untuk mendirikan cabang-cabang JNE di beberapa daerah.
“Saya bersyukur karena diberi kesempatan untuk belajar dulu, jadi saya tahu bagaimana harus berinteraksi ke luar dan ke dalam, dinamikanya kan tinggi. Ini adalah proses yang harus saya lalui, supaya tidak separuh-separuh,” tukasnya.
Itulah cerita inspiratif Mohammad Feriadi, putra pendiri JNE yang kini menjadi pimpinan perusahaan, namun memulai kariernya dari nol. (NKK)