Dikabarkan Hadir di G20 Bali, Ini Profile dan Sumber Kekayaan Elon Musk
Elon Musk dikabarkan datang menghadiri KTT G20 di Bali, dia dikenal sebagai orang paling kaya di dunia. Namun siapa dia sebenarnya?
IDXChannel—Elon Musk dikabarkan akan ke Indonesia untuk mengikuti rangkaian acara KTT G20. Sebelum event ini, nama miliarder ini sudah lama dikenal publik sebagai orang terkaya di dunia. Harta kekayaan Elon Musk ditaksir mencapai USD174 miliar.
Belakangan ini pun namanya ramai dibahas di media sosial, karena ia akhirnya benar-benar membeli Twitter setelah sebelumnya membuat heboh pengguna Twitter karena kabar akuisisi yang simpang siur.
Siapa sebenarnya Elon Musk dan mengapa namanya turut tersebut dalam pemberitaan KTT G20?
Profile Elon Musk: Berasal dari Keluarga Besar Pebisnis
Elon Musk bernama lengkap Elon Reeve Musk, lahir pada 28 Juni 1971 di Pretoria, Afrika Selatan. Ibunya adalah seorang model asal Kanada yang besar di Afrika Selatan, sementara ayahnya adalah pengusaha.
Keluarga besar Musk adalah keluarga pebisnis bergelimang harta di Afrika Selatan. Garis keturunan Elon Musk dapat ditarik hingga ke abad ke-16, pada saat sejumlah warga Inggris bermigrasi ke Afrika.
Karir Elon di bidang teknologi mungkin memang sudah mendarah daging, sebab kecenderungan ketertarikan pada teknologi mulai ditunjukkan oleh kakeknya, yang tak lain adalah seorang petualang yang memecahkan rekor lantaran melintasi Afrika dan Australia dengan pesawat Bellanca.
Sementara ayahnya, Errol Musk, adalah seorang insyinyur elektromagnetik, sekaligus seorang pilot, pelayar, konsultant dan developer properti. Ayahnya juga memiliki tambang emerald di dekat Danau Tanganyika.
Dalam biografinya yang ditulis oleh Ashlee Vance, Musk mengaku sebagai orang yang canggung dan introbert. Ia mulai tertarik pada komputer dan video games pada usia 10 tahun.
Pada usia itu pula Elon belajar program komuter dari user manual Commodore VIC-20, sebuah komputer 8 bit yang populer pada masanya. Kemudian pada usia 12 tahun, Elon menjual game yang dirancangnya sendiri ke majalah PC and Office Technology seharga USD500.
Profil Elon Musk: Pendidikan
Elon Musk pernah berkuliah di University of Pretoria saat menunggu aplikasi imigrasi ke Amerika Serikat. Setelah pindah, ia berkuliah di Queen’s University, Ontario, kemudian ia pindah lagi ke University of Pennsylvania.
Di universitas tersebut, Elon menyandang gelar Bachelor of Arts degree in phsysics and Bachelor of Science degree in economics. Elon pernah ikut magang di Sillicon Valley, yakni di Pinnacle Research Institure dan di the Palo Alto.
Pada 1995, ia diterima pada program PhD untuk program materials science di Stanford University. Namun demikian, ia malah memutuskan untuk berkecimpung memanfaatkan internet yang saat itu tengah booming, ia pernah melamar ke Netscape, namun tidak pernah menerima respon.
Profil Elon Musk: Perusahaan-Perusahaan Teknologi dan Sumber Cuan
Elon Musk tidak memulai segalanya dari nol. Ada sokongan orang tuanya pada awal-awal kariernya. Pada 1995, Elon dan adiknya mendirikan Zip2. Perusahaan itu dimodali oleh sang ayah senilai USD28.000, Zip2 adalah panduan kota berbasis internet, berisikan peta, direktori, dan yellow pages.
Perusahaan kedua yang didirikan Elon adalah X.com, yang merupakan layanan finansial online dan pembayaran email. Namun demikian, investor mendepaknya dari perusahaan lantaran ia dianggap kurang kompeten.
Elon juga mendirikan SpaceX, perusahaan yang memproduksi kapal luar angkasa dengan harga ekonomis. Roket produksi SpaceX berkali-kali gagal meluncur, nyaris membuat perusahaan bangkut, dan akhirnya berhasil meluncur lalu terbang di orbit pada 2008.
Selain menjabat sebagai CEO SpaceX, Elon juga merupakan CEO Tesla, Inc. Mulanya dia hanyalah investor dengan porsi saham besar, sehingga memungkinkannya untuk masuk ke jajaran komisaris.
Belum lama ini, Elon juga mengakuisi Twitter, setelah berkali-kali membuat pengguna Twitter geram karena keputusan Elon yang terkesan tak serius saat melontarkan pernyataan bahwa ia ingin membeli Twitter beberapa bulan lalu.
Pernyataan itu membuat banyak pengguna heboh, namun kemudian Elon sendiri mengatakan ia tak jadi membeli Twitter. Lalu kini Elon betulan mengakuisi Twitter dan langsung meluncurkan system update, yang lagi-lagi, membuat netizen geram.
Dengan demikian banyak perusahaan dan besarnya popularitas Elon dalam perbincangan bisnis dan perkembangan teknologi, maka wajar jika ia dianggap sebagai sosok penting. Ia juga pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membicarakan peluang investasi.
Maka wajar saja bila Elon dikabarkan bakal datang ke KTT G20 untuk membicarakan potensi investasi.
Demikianlah ulasan singkat mengenai profile Elon Musk, salah satu business figure yang dikabarkan datang ke Indonesia untuk menghadiri KTT G20 2022. (NKK)