INSPIRATOR

Intip 2 Kisah Inspiratif Mahasiswa yang Bekerja Sembari Cari Cuan Demi Lanjutkan Pendidikan

Shifa Nurhaliza Putri 16/02/2023 17:37 WIB

Kisah inspiratif mahasiswa kali ini tentunya memiliki banyak pesan moral dan bisa menjadi contoh yang baik bagi mahasiswa atau mahasiswi di Indonesia.

Intip 2 Kisah Inspiratif Mahasiswa yang Bekerja Sembari Cari Cuan Demi Lanjutkan Pendidikan. (Foto: Kisah Inspiratif Mahasiswa )

IDXChannelKisah inspiratif mahasiswa kali ini tentunya memiliki banyak pesan moral dan bisa menjadi contoh yang baik bagi mahasiswa atau mahasiswi di Indonesia. Ketika ada kemauan, ada jalan. Ini adalah kekuatan motivasi yang sering digaungkan oleh banyak orang di negeri ini. Telah terbukti efektif bagi siswa yang berhasil belajar sambil bekerja.

Karena keterbatasan ekonomi, pekerjaan menjadi satu-satunya jalan bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Berikut dua kisah inspiratif mahasiswa yang bisa dijadikan inspirasi:

Kisah Inspiratif Mahasiswa

1. Bekerja Sebagai MUA Tak Halangi Gadis Ini Kuliah

Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Airlangga, Raiza Aulia kesulitan membagi waktunya antara bekerja dan kuliah. Ia memilih bekerja sebagai MUA (makeup artist) untuk menutupi biaya kuliahnya.

Pertama kali Raiza membantu orang tuanya berjualan bahan baku, saat tengah kuliah. Hasilnya, digunakan untuk membeli peralatan make up. Saat memutuskan menjadi MUA, Raiza meminta rekan-rekannya untuk menjadi model.  

Dia kemudian mengunggah desain riasannya ke media sosial. Dari situlah Raiza mendapatkan pekerjaan merias wajah untuk acara wisuda atau prewedding. Tak berhenti sampai di situ, ia pun membuka usaha barunya berupa penjualan jilbab.

Diakuinya, menjalankan bisnis saat kuliah cukup menantang. Meski sering mengalami kekalahan atau kemunduran, Raiza tetap optimis dengan kesuksesannya. Dia ingin melanjutkan bisnisnya tanpa mengabaikan pendidikannya. 

2. Dapatkan Predikat Cum Laude Meski Sambil Bekerja jadi PRT

Darwanti, perempuan kelahiran 1992 di Blora, Jawa Tengah ini memilih kuliah sambil bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Sejak kecil, Darwanti biasa membantu keluarga mencari nafkah sebagai pembantu rumah tangga.

Dia juga pernah berjualan krim kocok di Blora. Tekadnya yang kuat untuk masuk ke perguruan tinggi akhirnya membuahkan hasil. Saat itu, pemilik Darwanti mengetahui keinginannya untuk kuliah. Akhirnya Darwanti diperbolehkan melanjutkan kuliah di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.  

Tentu saja, Darwanti harus bekerja lebih keras. Selain menyisihkan penghasilan, ia juga harus tahu cara membagi waktunya. Terkadang penghasilan Darwanti tidak cukup untuk membiayai pendidikannya. Dia terpaksa meminjam uang dari rekannya yang lain.

Siapa sangka Darwanti mendapatkan posisi yang begitu gemilang dalam acara wisuda tersebut yakni predikat Cumlaude. Atasannya bahkan memuji kerja keras Darwanti. (SNP)

SHARE