sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Inspiratif Beasiswa Luar Negeri, dari Anak Petani hingga Satpam yang Jadi Lulusan Luar Negeri

Inspirator editor Shifa Nurhaliza Putri
16/02/2023 17:27 WIB
Kisah inspirtaif beasiswa luar negeri tentu sangat menjadi inspirasi bagi seluruh pelajar yang ingin mencapai mimpinya dalam Pendidikan.
Kisah Inspiratif Beasiswa Luar Negeri, dari Anak Petani hingga Satpam yang Jadi Lulusan Luar Negeri. (Foto:Kisah Inspiratif Beasiswa Luar Negeri)
Kisah Inspiratif Beasiswa Luar Negeri, dari Anak Petani hingga Satpam yang Jadi Lulusan Luar Negeri. (Foto:Kisah Inspiratif Beasiswa Luar Negeri)

IDXChannel – Kisah inspirtaif beasiswa luar negeri tentu sangat menjadi inspirasi bagi seluruh pelajar yang ingin mencapai mimpinya dalam Pendidikan. Memang sangat sulit untuk masuk ke dalam deretam orang yang beruntung dalam menerima beasiswa.

Kisah Inspiratif Beasiswa Luar Negeri

Yuk simak beberapa kisah inspiratif beasiswa luar negeri yang bisa menjadi semangat serta inspirasi bagi Anda:

1. Anak Petani Berhasil Lulus S2 dari Universitas Columbia
Robinson Sinurat atau biasa dipanggil Obin. Obin adalah anak seorang petani asal Tanjung Beringin, Sumatera Utara, ia merupakan salah satu penerima beasiswa LPDP dari pemerintah Indonesia untuk menempuh pendidikan S2 di Columbia University, USA.

Perjalanan Obin untuk mendapatkan beasiswa belajar di luar negeri tidak selalu mudah. Sejak kecil, Obin tinggal jauh dari orang tuanya yang menanam kopi dan petani sayuran untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.  

Dari segi keuangan keluarga, sebenarnya Obin bisa dikatakan berasal dari keluarga mencukupi. Namun, ketika masih sekolah, Obin mengaku sering terkendala masalah keuangan, karena orang tuanya kehabisan uang untuk menyekolahkan kakak-kakaknya.

Memahami kondisi keuangan orang tuanya yang kurang berprestasi, Obin mengikuti saran tersebut dan berhasil diterima di program studi Fisika Universitas Sriwijaya (UNSRI) melalui jalur SBMPTN.  

Sayangnya saat Obin ingin mendaftar, orang tuanya mengatakan tidak ada biaya dan menyarankan agar Obin mendaftar lagi tahun depan. Tak mau melewatkan kesempatan kuliah di perguruan tinggi negeri, Obin memutuskan untuk meminjam uang Rp3 juta kepada temannya untuk membayar uang Rp2,4 juta untuk daftar ulang dan naik bus dari Bandung ke Palembang. 

Terlepas dari semua kesulitan tersebut, ia berhasil menyelesaikan studi sarjana di Universitas Sriwijaya tepat waktu berkat beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dan BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa) yang ia terima dari semester keduanya.

Setelah lulus, ia memutuskan pindah ke Jakarta dan berkarir sebagai koordinator program di departemen kepemudaan Global Peace Foundation. Kemudian ia juga bekerja sebagai konsultan di Kementerian Pekerjaan Umum. 

Setelah itu, Obin memiliki mimpi baru untuk belajar di AS. Setelah empat kali mencoba mengajukan Beasiswa Young Southeast Asian Leaders Initiative dari Pemerintah AS, Obin berhasil menerimanya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement