Intip Kisah Sukses Pendiri Lotte, Jualan Permen Karet hingga Jadi Konglomerat Korea
Kisah sukses pendiri Lotte, salah satu perusahaan multinasional Korea Selatan, menginspirasi banyak orang.
IDXChannel – Kisah sukses pendiri Lotte, salah satu perusahaan multinasional Korea Selatan, menginspirasi banyak orang. Anda tentu sudah tak asing dengan swalayan Lotte Mart atau produk permen karet dengan brand Lotte?
Perusahaan asal Negeri Ginseng ini bahkan telah tersebar ke berbagai negara di dunia, salah satunya Indonesia. Namun, siapa sangka di balik kesuksesan Lotte, ada kisah dan perjuangan panjang seorang pengusaha yang berhasil melewati masa sulit Perang Dunia II ini.
Bagaimana kisah sukses pendiri Lotte hingga berhasil menjadi perusahaan terbesar ke-5 di Korea Selatan? IDXChannel merangkum kisahnya sebagai berikut.
Kisah Sukses Pendiri Lotte
Dibalik kokoh dan suksesnya Lotte Group, ada kisah menarik dari sang pendiri yakni Shin Kyuk-ho. Konglomerat sukses kelahiran 3 November 1921 itu memang telah memiliki ketertarikan pada dunia bisnis sejak kecil. Shin Kyuk-ho sempat merantau ke Jepang untuk menempuh pendidikan di Universitas Waseda pada 1941. Tak lama setelah masa perantauannya, Shin Kyuk-ho lantas memutuskan membangun sebuah pabrik penanak nasi dengan modal pinjaman sebesar 60.000 yen.
Sayangnya, pabrik Shin Kyuk-ho harus hancur akibat ledakan bom udara pasukan Sekutu karena pada masa itu Jepang tengah menghadapi fase kekalahannya atas Sekutu.
Meski Kyuk-ho harus merelakan pabriknya terkubur, ia tak menyerah untuk terus membangun bisnis. Beberapa tahun berikutnya yakni pada 1948, Kyuk-ho mendirikan perusahaan yang fokus pada produksi permen karet dengan nama Lotte.
Perusahaan ini pun terus berkembang dan sangat sukses, bahkan berhasil menjadi perusahaan multinasional yang besar. Berkah rasa permen karetnya yang khas, perusahaan ini sangat mudah menarik pelanggan dan menembus pasar. Pada 1963, Kyuk-ho melalui Lotte bahkan mampu mempekerjakan hingga 3.000 pegawai. Keberhasilan bisnis permen karet ini pun akhirnya membuat Shin Kyuk-ho merambah ke model bisnis lain seperti cokelat, konveksi, hingga properti.
Meski sudah sukses dengan bisnisnya yang ia mulai di Jepang, Kyuk-ho tak melupakan negeri asalnya. Pada 1966, Shin Kyuk-ho memutuskan untuk kembali dan membawa binsinya itu ke Korea Selatan.
Shin Kyuk-ho Menjadi Orang Terkaya
Sepulangnya Shin Kyuk-ho dari Jepang, pebisnis asli Korea Selatan ini kemudian bergabung dengan aliansi pebisnis Korea Selatan lainnya. Bersama aliansi ini, Kyuk-ho menjalin kerja sama untuk membangkitkan kembali ekonomi negaranya pasca perang.
Kesuksesannya membangun kerajaan bisnisnya membuat Kyuk-ho dan keluarganya masuk dalam daftar orang terkaya Majalah Forbes 2006 menempati posisi ke-136. Beberapa tahun berikutnya, ia pun naik peringkat sebagai orang terkaya di dunia yakni menempati posisi. ke-38. Lotte pun dinobatkan sebagai perusahaan terbesar ke-5 di Korea Selatan. Perusahaan yang mencakup berbagai bidang mulai dari toko ritel, taman hiburan, properti, konveksi, hingga makanan ini berhasil membawahi 95 anak perusahaan.
Di usianya yang ke-98 tahun, Shin Kyuk-ho pun tutup usia pada 19 Januari 2020. Berdasarkan informasi dari Channel News Asia (20/1/2020), konglomerat Korea Selatan ini tutup usia dengan meninggalkan harta kekayaan mencapai USD860 juta atau setara dengan Rp11,7 triliun (Rp13.650 per USD). Hingga saat ini, seluruh lini bisnis Lotte masih beroperasi dengan baik meski sang pendiri telah tiada.
Itulah kisah sukses pendiri Lotte, Shin Kyuk-ho yang berhasil mengembangkan bisnisnya dari bisnis permen karet hingga menjadi salah satu konglomerasi bisnis terbesar di Korea Selatan.