Intip Sumber Kekayaan Winarko Sulistyo, Jualan Kertas hingga Miliki Harta Rp18 T
Sumber kekayaan Winarko Sulistyo menarik perhatian usai pengusaha 76 tahun ini masuk jajaran orang terkaya di Indonesia dengan harta belasan triliun rupiah.
IDXChannel – Sumber kekayaan Winarko Sulistyo menarik perhatian usai pengusaha 76 tahun ini masuk jajaran orang terkaya di Indonesia dengan harta belasan triliun rupiah.
Winarko Sulistyo merupakan pengusaha yang berbisnis di industri kertas yang berhasil masuk dalam daftar orang terkaya di Tanah Air versi Forbes dan menempati posisi ke-36. Kekayaan Winarko tercatat mencapai USD1,2 miliar atau setara dengan Rp18,8 triliun (kurs Rp15.706 per USD).
Lantas, dari mana sumber kekayaan Winarko Sulistyo? IDXChannel mengulas informasinya sebagai berikut.
Sumber Kekayaan Winarko Sulistyo
Winarko Sulistyo merupakan pengusaha asli Indonesia kelahiran 1946. Mayoritas sumber kekayaannya berasal dari perusahaan kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW). Sejak 1987, Winarko menjabat sebagai Presiden Direktur di perusahaan ini hingga akhirnya menjadi komisaris pada Mei 2014. Berdasarkan informasi di situs resmi Fajar Paper, Winarko Sulistyo tercatat telah berpengalaman di industri kertas ini selama lebih dari 30 tahun.
Sejak Mei 2019, Fajar Paper memang telah diakuisisi Siam Cement Group (SCG) lewat anak usahanya yakni SCG Packaging Public Company Limited. Perusahaan ini berhasil mengakuisisi kepemilikan perusahaan Winarko Sulistyo sebesar 55% dengan nilai mencapai USD557 juta.
Meski demikian, Winarko Sulistyo tetap memiliki peran penting di perusahaan ini di luar jabatannya sebagai Komisaris. Sebab, Intercipta Sempana yang menjadi pemegang saham terbesar kedua di Fajar Paper sebesar 44,48% berada dibawah kendali Winarko.
Dengan demikian, Winarko Sulistyo pun masih mendapatkan berkah dari keuntungan dari pendapatan FASW di luar jabatannya sebagai Komisaris. Pasalnya, FASW tercatat mampu memproduksi hingga 1 juta ton kertas setiap tahunnya. Sejumlah perusahaan yang diketahui langganan FASW antara lain Nestle, Unilever, hingga Samsung.