INSPIRATOR

Kekayaan Tjong A Fie, Terkenal Dermawan hingga Bagikan Seluruh Harta Warisannya

Shifa Nurhaliza 03/06/2022 08:32 WIB

Kekayaan Tjong A Fie seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan keberhasilan membangun bisnis besar.

Kekayaan Tjong A Fie, Terkenal Dermawan hingga Bagikan Seluruh Harta Warisannya. (Foto: Kekayaan Tjong A Fie)

IDXChannel - Kekayaan Tjong A Fie seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan keberhasilan membangun bisnis besar di bidang perkebunan di Sumatera memang mengundang banyak perbincangan. Tjong A Fie berasal dari keluarga miskin di Distrik Meixian, Guangdong, China. Nama lainnya adalah Tjong Fung Nam / Tjong Yiauw Hian.

Nama Tjong A Fie menjadi viral karena rumah Tjong A Fie terletak di kota Medan, tepatnya di Jl. gen. Ahmad Yani No. 105, Kesawan, Kota Medan, Sumatera Utara ramai dikunjungi. Rumah ini adalah satu-satunya tempat tinggal mewah dari awal abad ke-20 yang bertahan hingga hari ini. Tanpa ragu, rumah mewah itu dinyatakan sebagai warisan budaya nasional pada tahun 2015. Sejak 2009, bangunan seluas 640m² ini telah digunakan sebagai museum.

Kekayaan Tjong A Fie

Tjong A Fie dikenal sebagai orang Tionghoa pertama yang memiliki perkebunan yang sangat luas. Ia mengembangkan usaha perkebunan tembakau di Deli, perkebunan teh di kawasan Bandar Baru dan Si Bulan, serta perkebunan kelapa. Di Sumatera Barat, ia menginvestasikan modalnya di pertambangan di Sawah Lunto, Bukit Tinggi.

Perkebunannya mempekerjakan lebih dari 10.000 pekerja, dan ukuran perkebunannya melebihi perkebunan milik Deli Maatschappij yang didirikan oleh Jacobus Nienhuys. Padahal, saat itu, pemerintah Belanda memberinya 17 kebun untuk dikelola.

Bersama saudaranya Tjong Yong Hian, Tjong A Fie bekerja sama dengan Chang Pi Shih, paman dan konsul Tiongkok di Singapura untuk membentuk The ChowChow dan Swatow Railyway Co.Ltd. di Cina selatan. Melalui pengabdiannya, mereka berkesempatan bertemu langsung dengan Permaisuri Cixi di Beijing.

Dalam menjalankan usahanya, Tjong A Fie selalu melakukan 3 hal yaitu kejujuran, loyalitas dan solidaritas. Dia selalu memiliki prinsip bahwa "di mana langit dijunjung di situ bumi dipijak". Dia juga membagi lima persen dari keuntungannya di antara para pekerjanya.

Tjong A Fie meninggal pada tanggal 4 Februari 1921, karena stroke atau pendarahan otak. Seluruh  kota Medan  berduka, ribuan orang  datang dari kota Medan dan Sumatera Timur, Aceh, Padang, Penang, Malaysia, Singapura dan pulau Jawa.

Empat bulan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Tjong A Fie mewariskan seluruh harta kekayaannya di Sumatera dan pinggiran Sumatera kepada Yayasan Toen Moek Tong yang  didirikan di Medan dan Sungkow pada saat wafatnya.

Tjong A Fie menulis permintaannya untuk dana bantuan keuangan bagi orang-orang muda berbakat dan berperilaku baik yang ingin menyelesaikan pendidikan mereka, terlepas dari kebangsaan mereka. Tjong juga menyarankan dana tersebut untuk mendukung mereka yang tidak dapat bekerja dengan baik karena cacat dan membantu korban bencana alam, tanpa memandang kebangsaan atau etnis. (SNP)

SHARE