INSPIRATOR

Kena PHK, Pria Sidoarjo Ini Budidaya Ikan Koi hingga Ditawar Rp30 Juta

Bambang Pramono/Kontri 11/03/2021 22:15 WIB

Edy mendapatkan berkah meski dipecat oleh perusahaan tempatnya bekerja. Hasil budidayanya mampu menghasilkan pundi rupiah untuk kehidupanya.

Kena PHK, Pria Sidoarjo Ini Budidaya Ikan Koi hingga Ditawar Rp30 Juta. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pandemi corona virus disease 2019, atau disingkat Covid-19, telah memberikan banyak perubahan bagi sebagian besar orang. Tidak terkecuali dengan Edy Tarigan, dia berhasil meraih untung besar karena menyulap lahan rumahnya sebagai lokasi budidaya ikan Koi.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang banyak dilakukan sejumlah perusahaan karena pendapatannya mandeg membuat Edy berpikir keras untuk mencari penghasilan lain. Akhirnya dia pun memilih membudidayakan ikan koi, untuk memenuhi hobinya sekaligus mengisi waktu luang.

"Awalnya saya ini melihat pandemi ini banyak korban PHK, dan membuat saya untuk membudidayakan koi di rumah tanpa harus membuat kolam tanah yang besar," ungkap Edy kepada MNC Portal Indonesia di rumahnya, Desa Balaipanjang, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (11/3/2021).

Meski begitu, Edy mengaku ada sejumlah kesulitan untuk membudidayakan ikan koi di rumahnya sendiri. Ada beberapa hal yang harus dilakukan, mulai dari menjaga kebersihan air, memastikan suplai oksigen agar tetap mengalir, dan membuat aquarium dan kolam buatan berbahan terpal.

"Kesulitannya, di rumahan ini alat-alatnya chambernya harus diperhatikan airatornya diperhatikan ph-nya, itu sulitnya di rumahan," bebernya.

Niat membudidayakan ikan koi ini sendiri bermulai saat Edy membagikan ilmunya kepada rekan-rekannya yang mengalami nasib serupa, yaitu terkena PHK. Alhasil, hobinya itu ternyata menarik perhatian para penghobi ikan koi hingga menawar peliharaannya sampai puluhan juta rupiah.

"Kalau harga dari Rp50 ribu sampai Rp30 juta ada. Ikan yang banyak dicari kohako shiro tancho, yang terjual paling mahal 36 juta satu ekor ogon," katanya.

Berkat itu pula, Edy bisa mendapatkan omset hingga Rp20 juta dalam satu bulan. Nilai yangjauh lebih tinggi dibandingkan saat masih bekerja.

Untuk menjual hasil budidayanya, Edy dan keluarga melakukan penawaran melalui media sosial dan dari antar mulut ke sesama penghobi ikan koi. (TYO)

SHARE