Kisah Inspiratif Mbah Lasiyo, Bantu Warga Tetap Makan dengan Menanam Pisang
Mbah Lasiyo dijuluki sebagai profesor pisang lantaran keahliannya menciptakan pupuk untuk tanaman pisangnya sendiri.
IDXChannel — Setelah terjadi gempa di Jogja pada 2006 silam, banyak masyarakat yang kesulitan secara ekonomi. Sehingga mereka terus mengharapkan bantuan dari pemerintah, namun hal itu dirasa tidak dapat mencukupi.
Mbah Lasiyo Saifudin, salah satu warga dari Bantul, Yogyakarta. Berinovasi menamkan ratusan bibit varietas pisang dari berbagai daerah. Hal ini diusulkan kepada kepala desa agar warga mau menanam pisang.
Tujuannya bukan hanya untuk dijual, Mbah Lasiyo merasa itu juga bisa menjadi sumber makanan sendiri. Hingga warga tidak perlu terus mengharapkan bantuan dari pemerintah.
Mbah Lasiyo bukan hanya menanam pisang, ia bahkan menciptakan pupuk untuk tanaman pisangnya sendiri. Karena keahliannya ini, Mbah Lasiyo sampai mendapat julukan Profesor Pisang.
Setiap Eksperimen yang dibuat Mbah Lasiyo, pasti di uji sebanyak tujuh kali. Ia meyakini bahwa ada keajaiban dalam angka tujuh tersebut.
Bahkan ada ratusan bibit varietas pisang dari berbagai penjuru daerah di halaman rumahnya, seperti pisang raja bagus, raja bulu, dan kepok kuning.
Inovasi Mbah Lasiyo dalam bidang penanam pisang menarik perhatian dari negara Italia. Mbah Lasiyo bahkan mewakili Indonesia dalam ajang Salone del Gusto Terra Madre 2016 di Italia.
Dilansir dari javara.co.id (27/10) Terra Madre adalah sebuah proyek yang dijalankan oleh Slow Food, yaitu hasil dari perkembangan dan pertumbuhan Slow Food serta keyakinan tentang “Makanan adalah tindakan pertanian dan memproduksi adalah tindakan gastronomi”.
Adanya kegiatan ini diharapkan setiap orang di wilayah seluruh penjuru dunia dapat memproduksi makanan lokal yang baik, bersih, dan adil. Guna menuju ketahanan sumber pangan pada keanekaragaman hayati. (NKK)